ANALISIS HUBUNGAN TRANSPORTASI LAUT DALAM NEGERI TERHADAP PDRB SEKTOR REAL ESTATE DI INDONESIA

Pelambatan ekonomi akibat pandemi berdampak negatif ke berbagai sektor di Indonesia, tak terkecuali sektor real estate. Sedangkan, Pulau Jawa masih menjadi pusat perekonomian di Indonesia. Berbeda dengan kondisi daerah di luar Jawa yang masih mengalami kesenjangan pembangunan. Meskipun sebagai penyumbang PDB terkecil, nyatanya daerah luar Jawa seperti Maluku dan Papua memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat. Ini membuktikan bahwa, diluar pulau Jawa masih terdapat potensi pertumbuhan dan investasi yang signifikan walaupun tidak dapat dihindari kedepannya akan menghadapi tantangan dan kendala khusus. Beberapa faktor penyebab hal itu terjadi adalah kurangnya infrastruktur pendukung seperti jalan raya, keterbatasan sumber daya manusia yang terampil, serta konektivitas dan mobilisasi transportasi di daerah tersebut. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, diperlukan adanya konektivitas dan mobilisasi yang baik dan tepat. Salah satu opsi alat mobilisasi adalah transportasi laut untuk negara kepulauan seperti Indoneesia. Dalam pemenuhan kebutuhan pada sektor properti dan real estate, transportasi laut menjadi salah satu opsi pilihan. Konektivitas dan mobilisasi yang baik dan tepat, dapat menjadi faktor yang menunjang pertumbuhan ekonomi serta sektor real estate di luar Jawa. Pada sektor real estate, transportasi laut memegang peranan penting dalam distribusi material bangunan berkualitas dan peralatan konstruksi yang memungkinkan secara tepat waktu ke lokasi pengembangan. Tentu ada keterkaitan antara transportasi laut dan properti/real estate di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah analisis korelasi signifikan yaitu Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu Transportasi Laut Dalam Negeri dan PDRB Sektor Real Estate. Hasil dari uji data korelasi pada studi ini menunjukan variabel Transportasi Laut Dalam Negeri berkorelasi positif dengan variabel PDRB Real Estate. Ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi untuk masing masing variabel transportasi laut sebesar, kunjungan kapal dalam negeri (unit) = 0.331, kunjungan kapal dalam negeri (GT) = 0.504 , arus barang Non-Peti Kemas serta Peti Kemas (bongkar) = 0.251 , arus barang Non-Peti Kemas serta Peti Kemas (muat) = 0.447. Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keempat variabel transportasi laut dengan PDRB Real Estate. Kata Kunci : Transportasi Laut, PDRB Real Estate, Arus Barang, Kunjungan Penumpan