English

The rise of postmodern influence in Jakarta triggers a change of perspective among the younger generation which is contrary to the core values of older generations.  However, the Adventist church members adopted a rigid form of worship theology that hindered a more flexible evangelistic approach in reaching postmodern generation. This attitude toward worship signifies a perplexing theological and practical problem that need to be addressed to make the gospel more relevant to the current generations. In order to address this issue, it is necessary to develop a mission theology of worship that enables the church to reach more effectively the younger generation who has been influenced by postmodern worldview. To discover the answer, the researcher utilizes library research. First, the researcher will explore the biblical understanding of worship, and from there, establish a mission application of worship in context by analyzing the socio-cultural aspects of Jakarta. From there, the researcher shall develop a contextual theology for worship which specifically design for the postmodern generation in Jakarta.Maraknya pengaruh postmodern di Jakarta memicu perubahan cara pandang di kalangan generasi muda yang bertentangan dengan nilai-nilai inti generasi tua.  Namun, anggota gereja Advent mengadopsi bentuk teologi ibadah yang kaku yang menghambat pendekatan penginjilan yang lebih fleksibel dalam menjangkau generasi postmodern. Sikap terhadap penyembahan ini menandakan masalah teologis dan praktis yang membingungkan yang perlu ditangani untuk membuat Injil lebih relevan dengan generasi saat ini. Untuk mengatasi masalah ini, perlu untuk mengembangkan teologi misi ibadah yang memungkinkan gereja untuk menjangkau secara lebih efektif generasi muda yang telah dipengaruhi oleh pandangan dunia postmodern. Untuk menemukan jawabannya, peneliti memanfaatkan penelitian kepustakaan. Pertama, peneliti akan mengeksplorasi pemahaman alkitabiah tentang ibadah, dan dari sana, membangun aplikasi misi ibadah dalam konteks dengan menganalisis aspek sosial-budaya Jakarta. Dari sana, peneliti akan membangun satu teologi kontekstual untuk perbaktian yang dirancang khusus untuk generasi postmodern di Jakarta