PENGARUH PEMBERIAN AFIRMASI POSITIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA SANTRI KAMAR BILQIS DAN AISYAH PONDOK PESANTREN PUTRI SIROJUT THOLIBIN TULUNGAGUNG

Santri merupakan julukan untuk murid atau peserta didik yang menuntut ilmu pengetahuan didalam pondok pesantren. Keberadaan santri merupakan suatu esensi yang penting didalam lingkungan pondok pesantren karena tanpa adanya santri sebuah lembaga pondok pesantren tidak dapat menjalankan fungsi pondok pesantren sebagai institusi pendidikan keagamaan yang melangsungkan proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan yang padat, jadwal kampus serta kegiatan pondok yang bertabrakan meimbulkan kekhawatiran sehingga menyebabkan pikiran dan dorongan negatif yang memicu kecemasan. Subjek diambil dari santri Pondok Pesantren Sirojut Tholibin kamar Bilqis dan Aisyah yang telah diidentifikasi sesuai SOP terapi afirmasi dan memiliki permasalahan yang homogen sebanyak 25 partisipan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen tes kecemasan yang digunakan adalah Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS) instrument ini telah dikembangkan berdasarkan gejala kecemasan dalam DSM-II. Hasil dari analisis penelitian ini yang menggunakan uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p- atau nilai p value = 0.000 dengan nilai taraf signifikannya (a=0.05) atau (p value < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa didapatkan hasil bahwa ada perbedaan antara skor tingkat kecemasan sebelum diberi treatment atau perlakuan afirmasi positif dan sesudah diberi perlakuan afirmasi positif. Kata kunci : Afirmasi Positif, kecemasan, santr