MAKNA HIDUP REMAJA ANAK BINAAN (Studi Fenomenologi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Blitar)

Menjadi seorang narapidana tidak lepas dari tekanan batin. Akibatnya seseorang dapat mengalami stress dan penyimpangan perilaku lainnya. Dengan beragamnya problem yang dialami, menemukan maka makna hidup merupakan cara dalam mengatasi hal tersebut. Makna hidup didapat oleh narapidana didasarkan pada dinamika kehidupan yang telah dijalaninya. Penelitian ini tentang mengungkap esensi makna hidup menurut perspektif para anak binaan di LPKA 1 Blitar dan menjadikan pemaknaan hidup sebagai kunci penting dalam membangun kualitas diri yang terbaik, terlebih bagi seorang narapidana yang masih remaja. Menghayati makna hidup akan melahirkan corak kehidupan yang dipenuhi dengan semangat, gairah hidup dan jauh dari kehampaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Peneliti menggunakan sampling purposif dengan menggunakan subjek yang sudah menjalani masa tahanan selama 2 tahun dan subjek merupakan Tamping (Tahanan Pendamping). Penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan wawancara semi-terstruktur. Kemudian transkrip wawancara dianalisis dengan menggunakan Penelitian Fenomenologis Deskriptif (PFD). Peneliti menemukan beberapa penghayatan subjek dalam menemukan kebermaknaan hidupnya seperti: bertindak positif, pengakraban hubungan, memahami diri, upaya memperbaiki diri, perilaku ibadah. dari penelitian ini, subjek mengungkapkan bagaimana cara mereka mamaknai kehidupannya yang saat ini dengan cara mereka sendiri. Kata kunci: Spiritualitas, Makna hidup, Remaja Anak Binaa