ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERBANDINGAN TRIGONOMETRI BERDASARKAN NEWMAN’S ERROR ANALYSIS (NEA) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 TUGU TRENGGALEK

Skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Trigonometri Berdasarkan Newman’s Error Analysis (NEA) Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Tugu Trenggalek ” ini ditulis oleh Reza Khuzaimah Nur Rahma, NIM 12204193046, dengan dosen pembimbing Dr. Maryono, M. Pd. Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Newman’s Error Analysis (NEA), Perbandingan Trigonometri, Gaya Belajar Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi yang peneliti lakukan pada siswa kelas X SMAN 1 Tugu Trenggalek bahwa dari total 32 siswa terdapat 66,66% siswa yang belum mencapai Kriteria Ketentuan Minimal (KKM), dan 33,34% siswa telah mencapai ketuntasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan siswa, faktor-faktor siswa melakukan kesalahan, dan juga upaya guru untuk mengatasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada siswa kelas X SMAN 1 Tugu Trenggalek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, tes dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas X SMAN 1 Tugu Trenggalek yang berjumlah 28 siswa. Dan kemudian data dianalisis menggunakan analisis Cresswell. Hasil penelitian menunjukkan jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Perbandingan Trigonometri mrnunjukkan bahwa: (a) siswa dengan gaya belajar visual memenuhi setiap indikator kesalahan, mulai dari kesalahan membaca (reading or decoding), kesalahan memahami (comprehension), kesalahan transformasi (transformation), kesalahan proses penyelesaian (process skill), dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding) (b) Siswa dengan gaya belajar auditorial melakukan kesalahan memahami (comprehension), kesalahan transformasi (transformation), kesalahan proses penyelesaian (process skill), dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding) (c) Siswa dengan gaya belajar kinestetik melakukan kesalahan memahami (comprehension), kesalahan transformasi (transformation), kesalahan proses penyelesaian (process skill), dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding) (d) Siswa dengan gaya belajar visual-auditorial melakukan kesalahan transformasi (transformation), kesalahan proses penyelesaian (process skill), dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding) (e) Siswa dengan gaya belajar visual kinestetik melakukan kesalahan transformasi (transformation), kesalahan proses penyelesaian (process skill), dan kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding). Faktor penyebab kesalahan siswa adalah tidak lancar membaca, kurang memahami simbol matematika, tidak terbiasa menuliskan infromasi soal kurang memahami operasi hitung, kurang berlatih mengerjakan soal, tidak paham dengan konsep. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi jenis kesalahan tersebut adalah dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal cerita dan menggunakan penjelasan dengan bantuan alat peraga (berbasis kontekstual)