REPRESENTASI NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SI ANAK SAVANA KARYA TERE LIYE: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA

Skripsi dengan judul “Representasi Nilai Budaya dalam Novel Si Anak Savana Karya Tere Liye: Kajian Antropologi Sastra” ini ditulis oleh Salsa Alinda Qintani, NIM 12210193122, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan yang dibimbing oleh Ibu Dian Risdiawati, M.Pd. Kata kunci: budaya, novel, antropologi sastra Novel Si Anak Savana tidak hanya menampilkan kisah anak-anak yang menarik, melainkan juga merepresentasikan nilai-nilai budaya di dalamnya. Nilai budaya yang direpresentasikan dalam novel Si Anak Savana karya Tere Liye sarat akan nilai-nilai kebudayaan secara antropologis yang merupakan ciri khas dari etnis Bima yang menetap dan tinggal di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seiring dengan perkembangan zaman nilai-nilai budaya mulai dilupakan. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dengan menambah pengetahuan serta wawasan terkait nilai budaya, baik pada anak maupun orang tua. Dengan mengenalkan nilai budaya pada anak dapat memengaruhi perkembangan sikap dan karakternya. Penelitian ini berfokus pada representasi nilai budaya dalam novel Si Anak Savana karya Tere Liye dengan menggunakan teori 7 dimensi budaya oleh Koentjaraningrat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud representasi nilai budaya yang terkandung dalam novel Si Anak Savana karya Tere Liye menggunakan teori 7 dimensi budaya oleh Koentjaraningrat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan antropologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka dan juga simak catat. Teknik studi pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk menelaah dan mengeksplorasi data berupa novel Si Anak Savana dan beberapa sumber data lain seperti jurnal, buku, dan dokumen lain yang dianggap relevan dengan penelitian. Adapun teknik simak dan catat digunakan untuk mencatat kalimat dan memberi kode pada teks novel Si Anak Savana yang mengandung nilai budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, adanya 7 unsur nilai kebudayaan yang direpresentasikan dalam novel Si Anak Savana meliputi sistem religi yang dipengaruhi oleh budaya Islam, yaitu ketakwaan. Sistem organisasi kemasyarakatan, direpresentasikan dengan kedudukan tokoh agama yang kuat dan memiliki hirarki sosial di dalam struktur masyarakat. Sistem pengetahuan direpresentasikan dengan nilai moral dan nilai pendidikan karakter berupa sikap kejujuran, keberanian, pantang menyerah, ringan tangan, tanggung jawab, gotong royong, giat belajar, dan patuh terhadap orang tua. Sistem bahasa direpresentasikan dengan Bahasa Bima atau Nggahi Mbojo yang digunakan dalam beberapa kata sapaan oleh masyarakat. Sistem kesenian yang menjadi identitas khas Nusa Tenggara Barat direpresentasikan dengan seni pacuan kuda dan seni memanah. Sistem mata pencaharian hidup masyarakatnya direpresentasikan dengan kegiatan beternak, bercocok tanam, berdagang. sistem teknologi dan peralatan berupa rumpu rampe sebagai makanan sehari-hari masyarakat, mesin sebagai alat produktif, pecut sebagai senjata, dan kuda sebagai alat transportasi