PERAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MTs MIFTAHUL HUDA KARANGSONO NGUNUT TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Di MTs Miftahul Huda Karangsono Ngunut” ini ditulis oleh Zidan Afrizal, NIM. 12201183112, Dosen pembimbing Muhammad Sulthon Aziz., Lc., M.H. Kata Kunci : Peran Guru Akidah Akhlak, Kecerdasan Spiritual Peran guru akidah akhlak dalam pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Miftahul Huda Karangsono agar dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Guru merupakan pelaksana dalam proses pembelajaran sehingga menentukan keberhasilan dalam pendidikan terutama dalam pendidikan agama islam. Namun pada kenyataannya pendidikan saat ini lebih fokus dalam hal meningkatkan kecerdasan intelektual tetapi tidak diimbangi dengan meningkatnya kecerdasan spiritual pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mendeskripsikan peran guru akidah akhlak sebagai pengajar dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Miftahul Huda Karangsono Ngunut, (2) Untuk mendeskripsikan peran guru akidah akhlak sebagai fasilitator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Miftahul Huda Karangsono Ngunut, (3) Untuk mendeskripsikan peran guru akidah akhlak sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Miftahul Huda Karangsono Ngunut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan standar kepercayaan (trianggulasi, diskusi teman sejawat dan perpanjangan pengamatan). Lokasi penelitian berada di MTs Miftahul Huda Karangsono Ngunut Tulungagung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1). Peran guru akidah akhlak sebagai pengajar yaitu meliputi : meningkatkan kecerdasan spiritual melalui kegiatan keaagamaan dan melalui kisah nabi atau wali maupun dari guru untuk diambil hikmahnya, (2) Peran guru sebagai fasilitator meliputi : guru bersifat terbuka dan akrab dalam proses pembelajaran, memberikan fasilitas yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, (3) Peran guru sebagai motivator meliputi : guru memberikan apersepsi sebelum pembelajaran dimulai, guru memberikan pujian, nilai dan juga hukuman sebagai sebuah dorongan kepada siswanya untuk senantiasa dapat meningkatkan kegiatan belajarnya