Model Jigsaw untuk meningkatkan proses belajar dan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS-3 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Malang 1

ABSTRAK Di era globalisasi pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang kemajuan suatu negara. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lainnya. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang memadai. Hasil pengaitan di lapangan menunjukkan bahwa kebanyakan strategi yang digunakan oleh guru pada umumnya meliputi metode ceramah, penjelasan, latihan dan resetasi. Hal ini memberikan kesan bahwa gurulah yang aktif sedang siswanya pasif. Kegiatan belajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan yang didalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa. Ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa, kadangkala bahan pelajaran itu kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, karena penggunaan strategi yang kurang tepat. Disinilah kehadiran metode menempati posisi penting dalam menyampaikan bahan pelajaran dan strategi kooperatif model jigsaw merupakan salah satu alternatif yang perlu dicoba dan diterapkan dalam pembelajaran ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaranm kooperatif model jigsaw untuk meningkatkan proses belajar dan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa, mendeskripsikan kendala-kendala yang ditemui dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw dan sekaligus menawarkan solusi dari kendala-kendala yang ditemui tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Rancangan penelitian ini disusun dalam satuan siklus secara berdaur meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Data penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif, data tersebut diperoleh dari observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi dan hasil tes siswa. Untuk analisis data dilakukan dengan menggunakan model mengalir yaitu melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk menguji keabsahan data dilakukan ketekunan pengaitan, triangulasi dan kecukupan referensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I pembelajaran kooperatif model jigsaw belum tercapai, karena siswa belum terbiasa dan belum tahu tentang belajar kooperatif. Pada siklus I tingkat ketercapaian proses belajar siswa yaitu c (cukup) dan pada siklus n meningkat menjadi B (Baik). Demikian juga prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan prestasi tersebut terbukti dengan adanya peningkatan prestasi pada setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata pre test siswa sebesar 63,38 meningkat menjadi 69,71 pada siklus I dan meningkat menjadi 72,06 pada siklus n. Dari hasil penelitian pada siklus I, ketuntasan belajar individu mencapai 20 orang dan ketuntasan klasikal 58,82% dengan rata-rata kelas 69,71. Pada siklu n terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dengan ketuntasan individu mencapai 25 orang dan ketuntasan klasikal 73,53% dengan rata-rata kelas 72,06. Dengan demikian metode kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw di antaranya adalah: keterbatasan waktu, kurangnya kesiapan belajar siswa, siswa belum bisa menjelaskan materi yang menjadi tanggung jawabnya, minimnnya pengetahuan siswa tentang belajar kooperatif dan kurangnya komunikasi diantara siswa serta keterbatasan sumber pembelajaran. Agar pemebelajaran kooperatif model jigsaw ini lebih efektif dan efisien, maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hambatan yang ditemui adalah sebagai berikut: pengawasan waktu secara ketat oleh guru, pemberian tugas-tugas agar siswa lebih rajin belajar, model pembelajaran kooperatif juga bisa dipadukan dengan model think-pair-share (berpasang-pasangan) agar siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya dan juga bisa berkomunikasi dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada guru MAN Malang I pada umumnya, dan guru mata pelajaran ekonomi pada khususnya untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model jigsaw ini untuk meningkatkan proses belajar dan juga prestasi belajar siswa