Evaluasi ketahanan beberapa aksesi wijen (Sesamum indicum L.) terhadap hama utama Polyphagotarsonemus latus (Banks) (Acarina: Tarsonemidae) di Kebun Percobaan Balittas Sumberrejo-Bojonegoro

ABSTRAK Polyphagotarsonemus latus diduga berperan sebagai salah satu hama yang sangat merugikan pada tanaman wijen. Tungau ini menyebabkan daun wijen menjadi keriting dan berkerut. Apabila menyerang tanaman muda, maka tanaman menjadi kerdil, terganggu pertumbuhannya atau mati. Oleh karena itu berbagai informasi yang terkait dengan sifat-sifat ketahanan aksesi-aksesi baru tanaman wijen terutama tingkat ketahanannya terhadap hama P. latus sangat dibutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balittas Sumberrejo-Bojonegoro mulai bulan mei sampai Agustus 2005. Tujuan penelitian ini adalah: I) Memperoleh aksesi wijen yang tahan terhadap serangan hama tungau (keriting daun) P. latus. 2) Mengetahui hubungan jumlah populasi hama P. latus terhadap tingkat kerusakan beberapa aksesi tanaman wijen. 3) Untuk mengetahui hubungan serangan hama tungau P latus terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman wijen. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakukan yang digunakan 25 aksesi wijen yaitu SI 1, SI 2, SI 3, SI 4, SI 5, SI 6, SI 7, SI 8. SI 9, SI 10, SI 11,SI 12, SI 13. SI 14. SI 15. SI 16, SI 17. SI 18. SI 19. SI 20. SI 21. SI 24, SI 25. SI 28, Sbr 1. Variabel yang diamati meliputi intensitas kerusakan, jumlah populasi telur, larva, nimfa, imago P. latus, dimulai pada 25 HST-75 HST dengan interval waktu 10 hari sekali. Pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah cabang), diamati pada 30, 60 dan 90 HST. jumlah polong, berat 1000 biji dan hasil produksi, diamati pada 95 HST dan uji antisenosis. Data yang diperoleh dari seluruh parameter disusun dengan RAK dan dianalisa dengan ANOVA Tunggal. Apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakukan dilanjutkan Uji Duncan dengan tingkat signifikan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengamatan terhadap intensitas kerusakan diketahui bahwa ketahanan masing-masing aksesi bervariasi. Tidak ditemukan aksesi yang imun atau sangat tahan maupun yang tahan. Kriteria ketahanan terhadap P. latus berkisar antara agak lahan-sangat peka. Yang mempunyai daya tahan tinggi (agak tahan) adalah yaitu SI 2, SI 3, SI 12, SI 13, SI 14, SI 16, SI 17. SI 20, SI 28 dan Sbrl dan yang paling rendah (sangat peka) pada SI 8. Aksesi yang lain peka yaitu SI 1, SI 4. SI 5, SI 6, SI 7, SI 9, SI 10. Si 11, SI 15, SI 18, SI 19, SI 21. SI 24. SI 25. 2) Pengamatan terhadap jumlah populasi telur, larva, nimfa dan imago P. latus menunjukkan hubungan pengaruh sangat lemah terhadap intensitas kerusakan. 3)Serangan hama P. latus juga menunjukan hubungan pengaruh sangat lemah terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah polong. Sedangkan berat 1000 biji tidak berpengaruh pada semua perlakuan. Akan tetapi dapat menimbulkan kerugian terhadap penurunan hasil produksi pada 25 aksesi tanaman wijen yang menunjukkan rata-rata hasil produksi kurang dari 1000 kg/ha