Pengaruh Perbedaan Standar Indeks Pakan terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Masa Awal Budidaya

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) adalah salah satu komoditas yang diminati para pembudidaya saat ini. Udang vaname memiliki nilai ekonomis tinggi serta masa produksi yang cepat. Udang vaname juga memiliki beberapa keunggulan seperti nilai ekonomis yang tinggi, tahan penyakit, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan salinitas tinggi. Peluang dari budidaya udang vaname yang semakin meningkat, menuntut kegiatan produksi yang tinggi. Budidaya udang vaname secara intensif merupakan salah satu jawaban dalam memenuhi kebutuhan udang dunia. Pakan merupakan sumber nutrisi utama yang dapat diterima udang vaname selama kegiatan budidaya. Program pakan dilakukan untuk menghindari pemberian pakan tidak memenuhi kebutuhan udang dan kelebihan pemberian pakan. Program pakan yang dilakukan dalam kegiatan budidaya udang vaname, salah satunya adalah metode indeks pakan. Metode indeks pakan merupakan metode perhitungan pemberian pakan berdasarkan estimasi populasi, Day of Culture (DOC) udang, dan standar indeks yang digunakan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan standar indeks pakan yang optimal pada masa awal budidaya udang vaname. Penelitian dilaksanakan di PT. Bumiasri Lestari, Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 - November 2022‘ Metode penelitian yang digunakan merupakan metode komparatif dengan bantuan Uji T. Pene|itian komparatif biasanya digunakan dalam membandingkan antara 2 kelompok atau lebih dalam variabel tertentu. Penelitian ini membandingkan pengaruh penggunaan standar indeks pakan yang berbeda pada 8 kolam terhadap Iaju pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Hasil penelitian menunjukkan penerapan standar indeks terbukti memiliki pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan udang vaname. Perlakuan yang diterapkan menunjukkan hasil berbeda nyata pada uji T tidak berpasangan (qs0,05) pada parameter utama. Penggunaan standar indeks 0,35 memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan standar indeks pakan 0,25 dengan nilai MBW sebesar 1,84:0,02 g, ADG berkisar O,1i0,00 glhari, FCR berkisar 1,04:0,01, EPP berkisar 95,4i1,1 %, dan SGR berkisar 17,37i0,04 %/hari. Hasil pengamatan kualitas air pada kedua perlakuan seperti pH, TOM, dan DO masih tergolong optimal