Pengaruh Salinitas terhadap Kelimpahan Total Vibrio Count (TVC) pada Tambak Budidaya Udang Vaname secara Intensif

Bakteri merugikan merupakan penyebab munculnya suatu penyakit, salah satunya adalah jenis bakteri Vibrio spp. yang dominan menyerang pada udang vaname. Perlakuan perbedaan salinitas dalam budidaya udang vaname memiliki dampak bagi organisme budidaya yang diharapkan mampu menekan kelimpahan bakteri merugikan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah membandingkan perlakuan salinitas yang berbeda dalam menekan kelimpahan bakteri Vibrio spp. tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei). Tujuan peneltian ini adalah mengetahui pengaruh perbandingan perlakuan dalam menekan kelimpahan bakteri Vibrio spp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2022 di Laboratorium Kualitas Air Binaan PT. Central Proteina Prima Tuban, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Perlakuan dilakukan dengan membandingkan antar kelompok “Salinitas 11” dan “Salinitas 35”. Masing-masing menggunakan 2 petakan dan perhitungan bakteri dilakukan setiap minggu selama 4 minggu. Perhitungan koloni bakteri menggunakan rumus ((jumlah koloni x (1/d)). Persentase kelimpahan vibrio dihitung dengan rumus ((total vibrio/total bakteri umum) x 100%)). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji T-Tidak Berpasangan dibantu software IBM SPSS Statistics versi 26.0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Rancangan penelitian yang digunakan adalah menggunakan statistik parametrik Independent Sampel T-Test (Uji T-Tidak Berpasangan) didukung dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian identifikasi bakteri Vibrio spp. menggunakan media TCBS (Thiosulfat Citrate Bile Salts) didapatkan pertumbuhan bakteri dominan berwarna kuning 70%. Kelimpahan bakteri umum tertinggi terjadi pada minggu 3 di petakan 22 “Salinitas 35” (3,22 x 103 cfu/ml) dan paling rendah pada minggu 3 petakan 20 “Salinitas 11” (1,3 x 102 cfu/ml). Total bakteri Vibrio spp. tertinggi terjadi pada minggu 4 petakan 22 “Salinitas 35” (2,91 x 103 cfu/ml) dan paling rendah pada minggu 1 pada petakan 22 “Salinitas 35” (1,1 x 102 cfu/ml). “Salinitas 11” menunjukkan performa yang relatif stabil dalam menurunkan persentase Vibrio spp. namun hanya dalam waktu singkat, sedangkan “Salinitas 35” menunjukkan performa yang relatif cepat walaupun sempat terjadi kenaikan bakteri. Hasil uji T-Tidak Berpasangan menggunakan SPSS sebesar 0,412 (Sig. 2 tailed > 0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan salinitas 30 (“Salinitas 11” dan “Sallinitas 35”) dalam menekan kelimpahan bakteri Vibrio spp. pada tambak budidaya udang vaname. Cuaca fluktuatif, namun rentang nilai parameter kualitas air cenderung stabil dan memiliki pola yang sama setiap minggunya