Uji Aktivitas Antibakteri Daun Binahong (Anredera cordifolia) terhadap Daya Hambat Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro

Keberhasilan kegiatan budidaya perairan tidak lepas dari peranan manajemen kualitas air. Hal ini dikarenakan air merupakan media hidup organisme akuatik dimana air berhubungan langsung dengan lingkungan. Manajemen kualitas air yang buruk memudahkan patogen masuk kedalam lingkungan dan menjadikan ikan dan udang terserang penyakit. Salah satu penyakit yang banyak ditemukan adalah Vibriosis yang disebabkan karena infeksi bakteri Vibrio harveyi. Pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut umumnya menggunakan antibiotik sintetik. Penggunaan antibiotik dapat memicu dampak negatif seperti terjadinya residu, resisten terhadap bakteri dan pencemaran lingkungan. Penggunaan antibiotik sintetik ini dapat digantikan dengan menggunakan bahan alami yang mengandung senyawa antibakteri seperti daun binahong (A. cordifolia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun binahong (A. cordifolia) terhadap bakteri V. harveyi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan serta Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada Bulan Desember 2022 – Februari 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental untuk mengetahui secara langsung pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak kasar daun binahong (A. cordifolia) terhadap daya hambat bakteri V. harveyi yang ditandai dengan terbentuknya luasan zona hambat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 pengulangan. Dosis perlakuan ekstrak daun binahong (A. cordifolia) yaitu A (50 ppm), B (100 ppm), C (150 ppm), D (200 ppm) dan E (250 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong (A. cordifolia) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan bakteri V. harveyi. Pengamatan daya hambat dilakukan 24 jam dan 48 jam setelah inkubasi dengan melihat luasan diameter zona hambat. Hasil pengamatan daya hambat 24 jam menunjukkan dosis tertinggi pada perlakuan E (250 ppm) dengan rerata 9,06 ± 0,25 dan dosis terendah pada perlakuan A (50 ppm) dengan rerata 7,69 ± 0,24. Pengamatan 48 jam setelah inkubasi menunjukkan kenaikan luasan zona hambat yang menandakan sifat bakteriostatik. Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara pemberian ekstrak daun binahong (A. cordifolia) terhadap bakteri V. harveyi membentuk pola linier dengan persamaan y = 7,45x + 0,68 dan koefisien nilai R2 Nilai koefisien R2 yang dihasilkan menunjukkan aktivitas antibakteri daun binahong (A. cordifolia) terhadap bakteri V. harveyi sebesar 79%. Kesimpulan yang didapat adalah pemberian ekstrak daun binahong (A. cordifolia) efektif sebagai bahan antibakteri alami untuk bakteri V. harveyi dengan dosis terbaik pada perlakuan E (250 ppm). Bahan alami ini bersifat bakterisidal yang mampu membunuh pertumbuhan bakteri. Hal ini dipengaruhi adanya kandungan senyawa aktif flavonoid, tanin dan fenol yang terkandung di dalam ekstrak daun binahong (A. cordifolia)