Uji Aktivitas Antimalaria in Vivo Tablet Ekstrak Terstandar Batang Kayu Songga (Strychnos lucida R.Br.).

Peningkatan kasus malaria di beberapa wilayah di Indonesia masih terjadi hingga tahun 2022. Salah satu tumbuhan yang terkenal sebagai pengobatan malaria adalah tumbuhan songga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tablet ekstrak terstandar batang kayu songga dibandingkan dengan pemberian klorokuin. Tablet ekstrak batang songga yang digunakan pada penelitian ini telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Pengujian aktivitas antimalaria dilakukan secara in vivo dengan metode Peter’s Test (4-Day Suppresive Test). Penelitian ini menggunakan hewan coba yakni mencit jantan strain Balb/C dengan berat badan pada rentang 20-30 gram yang telah diinfeksikan parasit Plasmodium berghei ANKA. Banyaknya mencit yang digunakan sebanyak 25 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok yakni kelompok dosis 100, 300, dan 500 mg/kgBB mencit; kontrol positif menggunakan klorokuin 25 mg/kgBB mencit; dan kontrol negatif menggunakan water for injection. Pemberian larutan uji dilakukan selama empat hari berturut-turut dan dilakukan pembuatan hapusan darah tipis setiap harinya untuk pengamatan terhadap persen parasitemia. Hasil persen parasitemia pada kontrol positif menurun dibandingkan kelompok dosis 100, 300, dan 500 mg/kgBB yang cenderung naik setiap harinya dengan nilai p = 0,004. Pada kelompok kontrol positif tidak terdapat pertumbuhan parasit dibandingkan kelompok dosis 100, 300, dan 500 mg/kgBB yang menunjukkan pertumbuhan parasit dengan nilai p < 0,001. Hasil penghambatan pertumbuhan parasit secara berturut-turut pada dosis 100 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB adalah 5,98%, 10,33%, dan 21,38% dibandingkan klorokuin 25 mg/kgBB mencapai 98,80% dengan nilai p = 0,011. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas antimalaria pada pemberian berbagai macam dosis tablet ekstrak batang songga tidak sebaik kontrol positif