Pengaruh Pemberian Plastisin Sebagai Alat Permainan Edukatif (APE) Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kota Malang

Latar Belakang: dampak pandemi COVID-1 terhadap pertumbuhan dan perkembangan membuat perkembangan sosial kemandirian, bahasa, motorik, kasar, dan halus anak bermasalah. Keterlambatan perkembangan anak sekecil apapun akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari. Permasalahan yang sering dijumpai dilingkungan adalah kurangnya pemberian stimulus motorik halus pada anak usia dini sehingga membuat anak tidak mampu melakukan aktivitasnya sendiri. Salah satu kegiatan bermain yang dapat merangsang perkembangan motorik halus yaitu, bermain menggunakan plastisin. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh pemberian plastisin sebagai Alat Pemainan Edukatif (APE) terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 3-5 tahun di wilayah kota Malang. Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan penelitian experimental research dengan menggunakan desain penelitian praeksperimen (pre-experimental design) melalui pendekatan intact-group comparision dan di uji menggunakan metode Wilcoxon matched pairs. Hasil Penelitian: berdasarkan uji wilcoxon didapatkan p-value = 0,00 ≤ 0,005, ada pengaruh perkembangan motorik halus pada anak ausia 3-5 tahun meningkat sampai ke tahap normal dan berdasarkan hasil uji wilcoxon pada kelompok kontrol didapatkan hasil p = 0,096 ≥ 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh perkembangan motorik halus anak usia 3-5 tahun. Kesimpulan: terdapat pengaruh pada perkembangan motorik halus anak saat sebelum pemberian plastisin dan saat setelah pemberian plastisin pada perkembangan motorik halus anak usia 3-5 tahun