Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Inggu (Ruta angustifolia L. Pers) terhadap Hepar, Ginjal, serta Densitas Stroma dan Ketebalan Vagina Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Betina.

Ekstrak Ruta angustifolia (ERA) terbukti bermanfaat sebagai antifertilitas dan mengatasi berbagai penyakit karena senyawa yang terkandung di dalamnya. Daun ini mengandung senyawa saponin yang bersifat estrogenik. Saponin dapat menyebabkan umpan balik negatif ke hipotalamus yang diduga dapat menurunkan estrogen. Penurunan estrogen berpengaruh terhadap penurunan ekspresi kolagen dan elastin di dalam stroma vagina. Hal tersebut berdampak pada perubahan struktur dinding vagina sehingga terjadi penipisan dan penurunan elastisitas vagina yang dapat mengakibatkan terjadinya dispareunia pada wanita. Selain saponin, dalam daun inggu juga terdapat flavonoid yang dapat bersifat sebagai antioksidan. Tujuan studi ini untuk mengetahui efek pemberian ERA terhadap densitas stroma vagina, ketebalan vagina, nekrosis hepar, dan nekrosis ginjal pada tikus putih betina strain wistar. Tikus yang digunakan berjumlah 13 ekor berusia 1.5-2.5 bulan yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu pemberian ekstrak ERA berturut-turut tanpa dosis; 0.4; 0.8; 1.2 mg/g BB. Penelitian ini merupakan eksperimen murni dengan rancangan randomized post-test only controlled group design. Pengamatan dan pengukuran dilakukan menggunakan mikroskop jenis Olympus CX23 dan aplikasi ImageJ. Hasil penelitian didapatkan penurunan densitas stroma pada lamina propria dan ketebalan vagina seiring dengan peningkatan dosis inggu. Pada analisis hepar tidak didapatkan nekrosis sel di seluruh kelompok sedangkan analisis terhadap nekrosis sel ginjal menunjukkan hasil yang bervariasi tergantung oleh dosis (dose-dependent effect)