IMPLIKASI PERILAKU KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri Tahun Ajaran 2009/2010)

Penelitian dilatarbelakangi fenomena perilaku anti sosial pada remaja atau perilaku-perilaku negatif remaja yang muncul dalam kelompok teman sebaya, seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, sampai melakukan tawuran antar pelajar. Konformitas terjadi karena remaja lebih banyak berada di luar rumah, menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya sebagai kelompok. Oleh karena itu diperlukan adanya program bimbingan yang disusun secara sistematis, terarah, dan terpadu sehingga dapat memfasilitasi siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai profil konformitas teman sebaya serta implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling. Masalah penelitian dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (a) Bagaimanakah profil konformitas siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek? dan (b) Bagaimanakah implikasi profil konformitas teman sebaya siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek terhadap program bimbingan dan konseling pribadi sosial di sekolah? Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Pemilihan sampel penelitian digunakan dengan cara sampel random, diperoleh sebanyak 111 orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2009/2010. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur konformitas terhadap teman sebaya adalah kuesioner yang dikonstruksikan kedalam lima aspek yaitu pengetahuan, pendapat, keyakinan, perasan senang (ketertarikan), dan kecenderungan untuk berinteraksi, dengan menggunakan model skala Likert. Penelitian menghasilkan: (1) Gambaran profil konformitas teman sebaya siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2009/2010 berada pada kategori tinggi. (2) Rumusan program layanan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan perilaku asertif siswa dalam kelompok teman sebaya yang bersifat hipotetik. Program yang dikembangkan terdiri atas (a) Dasar Pemikiran; (b) Visi dan Misi Program; (c) Tujuan Program; (d) Komponen Program; (e) Personel; (f) Rencana Operasional; (g) Pengembangan Materi Layanan Bimbingan; dan (h) Evaluasi. Rekomendasi penelitian adalah sebagai berikut: (1) Guru pembimbing diharapkan dapat melaksanakan rancangan program yang telah direkomendasikan; (2) Sekolah dapat memberi dukungan terhadap upaya yang dilakukan pembimbing dalam mengembangkan perilaku asertif siswa dalam kelompok teman sebaya; (3) Peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan subjek penelitian yang lebih spesifik dan melakukan uji coba program dengan memberikan perlakuan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian sehingga efektivitas program yang dirancang dapat terukur