PENGGUNAAN METODE MENGAJAR ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN HARUMAN I : Suatu Penelitian Deskriptif Terhadap Siswa Kelas V SDN Haruman I Kecamatan Leles Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2010/2011

Penelitian ini dilakukan dengan subyek siswa kelas V di SDN HARUMAN I, Leuweung tiis Desa Haruman, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Dengan jumlah siswanya 49 orang, terdiri dari siswa perempuan 26 orang dan jumlah siswa laki-laki 23 orang. Metode bermain peran adalah metode pembelajaran yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode role playing meliputi, kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterprestasikan suatu kejadian. Melalui bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi parasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah Dalam penelitain ini digunakan metode Deskiptif. Yaitu penelitian yang dirancang memperoleh informasi status gejala saat penelitian dilakukan. Sehingga alasan menggunakan penelitian deskriptif adalah (1) tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, (2) tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen, (3) pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat, dan (4) menggunakan data deskriptif perilaku Berdasarkan hasil metode role playing dalam pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik namun dalam pelaksanaanya belum lengkap. Hal ini terlihat bahwa dalam penggunaan metode role playing guru terlihat belum terbiasa menggunakan metode role playing begitu juga dengan siswa, sehingga pada waktu kegiatan role playing guru merasa kesulitan untuk mengkondisikan siswa agar kegiatan pembelajaran dengan baik. karena guru sudah terbiasa dengan metode belajar yang lama yaitu dengan menggunakan metode diskusi, ceramah dan Tanya jawab. Adanya kurang kesungguhan para pemain sehingga guru dalam melakukan kegiatan bermain peran harus lebih ekstra., Banyak memakan waktu. Waktu yang digunkan melebihi waktu yang sudah ditentukan sebab guru banyak mengarahkan siswa yang sedang bermain peran ditambah dengan siswa yang belum mendapat kebagian drama mengganggu siswa yang sedang melakukan drama sehingga waktunya habis oleh mengkondisikan siswa. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan pembelajaran dengan metode role playing baik di gunakan namun harus ada persiapan yang lebih matang dari para guru sebelum melakukan metode ini Kesimpulan dari pendekatan role playing adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan tidak merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran, metode role playing dapat di jadikan alternative agar siswa tidak merasa bosan. Metode role playing direkomendasikan bagi guru-guru kelas agar dalam pembelajaran di kelas menggunakan metode role playing,di harapkan dengan role playing pembelajan dapat lebih menyenangkan bagi siswa