HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

Judul penelitian ini yaitu : Hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bojongloa Kaler. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini mencakup gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru sekolah dasar, dan hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Bojongloa Kaler. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru sekolah dasar, dan hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru sekolah dasar di Kecamatan Bojongloa Kaler. Metode penelitian yang digunakan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket tertutup. Sampel dalam penelitian ini yaitu 53 guru sekolah dasar yaitu dengan teknik penarikan sampel area proporsional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah Sekolah Dasar di Kecamatan Bojongloa Kaler sebesar 4,01 dan artinya menunjukkan kualifikasi baik. Gaya kepemimpinan kepala sekolah berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan kondisi saat ini dirasakan sejalan dengan keinginan atau harapan para guru. Kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bojongloa Kaler sebesar 4,30 dan menunjukkan kualifikasi sangat baik. Artinya hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket menunjukkan bahwa kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki nilai yang sangat baik. Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y diperoleh r = 0,67 dengan persamaan regresi: = 46,06+0,87X. Hubungan tersebut berarti : semakin baik gaya kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi/baik pula kinerja guru. Hasil perhitungan pula menunjukkan korelasi determinasi antara variable X dengan Y yaitu sebesar 55,13%. Artinya variabel Y dipengaruhi oleh variabel X sebesar 55,13% dan sisanya sebesar 44,87% dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor yang dimaksud yaitu budaya kerja, gaji, iklim kerja, sanksi, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan