PERSEPSI MAHASISWA TENTANG DEMONSTRASI SEBAGAI SALURAN ASPIRASI POLITIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI POLITIK

Demonstrasi di Indonesia sudah dikenal luas, demonstrasi diartikan sebagai sebuah hak dari masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya di depan umum. Demonstrasi semakin mendapatkan momentumnya ketika keran reformasi dibuka pada tahun 1998 dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum yang merupakan tonggak peletakan reformasi demokrasi di Indonesia. Sejak terbukanya keran reformasi tersebut, aksi-aksi demonstrasi pun marak dilakukan oleh rakyat Indonesia, baik yang dilakukan dengan massa yang banyak maupun dengan massa yang lebih sedikit. Dengan adanya jaminan untuk menyuarakan aspirasi melalui demonstrasi ini berarti partisipasi masyarakat dalam mempengaruhi keputusan pemerintah mendapatkan akses yang cukup mudah. Atas dasar hal diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam mengenai sejauhmana persepsi mahasiswa tentang demonstrasi sebagai saluran aspirasi politik dan pengaruhnya terhadap tingkat partisipasi politik mahasiswa khususnya pada tingkat mikro di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ditentukan sebanyak 100 mahasiswa yang telah dihitung secara kuantitatif dengan menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan penghitungan statistik, diperoleh hasil bahwa secara parsial persepsi mahasiswa tentang fungsi dan tujuan demonstrasi berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi politik mahasiswa sebesar 5,257 sedangkan pengetahuan mahasiswa tentang tata tertib demonstrasi berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi politik mahasiswa sebesar 2,144. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang demonstrasi sebagai saluran aspirasi politik berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi politik mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebesar 25%. Hal ini terbukti dari hasil uji koefisien regresi secara simultan sebesar 0,254