PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di salah satu SMA Negeri di Kota Cimahi diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas X dalam pelajaran fisika masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata ulangan harian yang tidak memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari rendahnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran, dari hasil wawancara terhadap salah seorang guru fisika di SMA tersebut diketahui bahwa sekitar 80% proses pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. Dengan seringnya menggunakan metode ceramah, tipe hasil belajar pada ranah kognitif lebih dominan dibandingkan dengan hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotor, hal ini menjadikan tipe hasil belajar yang diperoleh siswa tidak menyeluruh. Model pembelajaran modified inquiry dapat dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah karena model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang lebih mengutamakan proses penemuan untuk memperoleh suatu pengetahuan dan memiliki tahap-tahap yang melatihkan kemampuan siswa baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain one group pre test-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X-6 di salah satu SMA Negeri di Kota Cimahi dengan jumlah 31 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, angket, tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif mengalami peningkatan yang signifikan setelah diterapkannya model pembelajaran modified inquiry dengan taraf signifikansi 0,05. Persentase perolehan rata-rata setiap indikator ranah afektif pada pertemuan pertama sebesar 78,57% dengan kategori baik, pada pertemuan kedua sebesar 81,79% dengan kategori sangat baik dan pada pertemuan ketiga sebesar 86,41% dengan kategori sangat baik. Adapun Persentase perolehan rata-rata setiap indikator ranah psikomotor pada pertemuan pertama sebesar 81,89%, pada pertemuan kedua sebesar 90,32% dan pada pertemuan ketiga sebesar 85,36%, ketiganya memiliki kategori hasil belajar yang sama yaitu sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran modified inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa