PERBANDINGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR SISWA PADA BERBAGAI KELOMPOK SISWA BERDASARKAN HASIL BELAJAR DI KELAS REGULER DAN KELAS RSBI

Penelitian yang telah dilakukan ini berjudul Perbandingan Kebiasaan Penggunaan Strategi Belajar Siswa Pada Berbagai Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Belajar di Kelas Reguler Dan Kelas RSBI. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap bagaimana kecenderungan penggunaan strategi belajar siswa pada siswa kelompok atas, sedang, dan kurang dalam satu kelas dan bagaimana perbandinganya dengan kelas RSBI yang kini tengah menjadi sorotan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana penelitian dilakukan di sebuah sekolah negeri dengan status RSBI yang juga memiliki kelas reguler. Penelitian ini dilakukan dengan fokus perhatian pada strategi belajar atau dikenal juga dengan strategi kognitif yang digunakan oleh siswa. Pada kelas RSBI ditemukan penggunaan strategi mengulang 32%, strategi elaborasi 39%, strategi organisasi 11%, dan strategi metakognitif 18 %. Pada kelas reguler ditemukan penggunaan strategi mengulang 49%, strategi elaborasi 31%, strategi organisasi 10%, dan strategi metakognitif 10%. Berdasarkan proporsi penggunaan strategi belajar, ternyata penggunaanya di dua kelas tersebut tidak berbeda secara signifikan kecuali penggunaan strategi metakognitif (dengan taraf kepercayaan 5%). Pengujian ini dilakukan menggunakan uji beda proporsi menggunakan pendekatan dua pihak. Hasil yang menarik didapatkan ternyata terdapat kecenderungan penggunaan strategi mengulang dan strategi elaborasi pada kelompok atas di kedua kelas tersebut. Dimana hanya ditemukan kedua kelompok strategi itu saja pada kelompok atas. Kendatipun demikian ternyata terdapat perbedaan proporsi dimana strategi elaborasi pada kelompok atas kelas RSBI lebih tinggi (83%) jika dibandingkan dengan strategi mengulang (17%). Sebaliknya pada kelas reguler, proporsi penggunaan strategi mengulang pada kelompok tinggi lebih tinggi (73%) jika dibandingkan dengan strategi elaborasi (27%)