PENGARUH EKSES ENERGI FAKULA TERHADAP IRADIASI MATAHARI

Dalam siklus aktivitas matahari 11 tahun, tingkat aktivitas matahari ditandai dengan adanya bintik matahari sebagai indikator. Jika jumlah maupun luas bintik matahari bertambah berarti aktivitas matahari dalam keadaan meningkat, sehingga akan timbul aktivitas lain di matahari seperti : fakula, flare, medan magnet matahari, dan badai matahari. Ada teori yang mengatakan bahwa fakula merupakan pengalihan energi dari iradasi matahari, maka penelitian ini dilakukan untuk memperkuat konfirmasi tadi. Parameter – parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah luas sunspot, bilangan sunspot, fakula, dan iradasi matahari. Sesuai judul penelitian yaitu pengaruh ekses energi fakula terhadap iradiasi matahari, maka untuk mencari hubungan antara fakula dengan iradiasi dibuat suatu grafik korelasi antara fakula dengan iradiasi. Akan tetapi karena pengamatan terhadap fakula tidak lagi dilakukan setelah tahun 1976, sedangkan perolehan data iradiasi di mulai sejak tahun 1978, maka kaitan antara fakula dengan iradiasi dapat dilakukan dengan pendekatan data sunspot baik itu luasnya maupun bilangannya. Dengan membuat grafik korelasi antara data luas fakula dengan data bilangan sunspot atau luas sunspot, dari 1 Januari 1958 sampai dengan 31 Desember 1976, maka dapat dipilih mana yang korelasinya paling baik yang dapat mewakili fakula yang sudah tidak lagi diamati. Dari korelasi tadi data yang paling baik dihubungkan dengan data iradiasi dari tahun 1 Januari 2001 – 31 Desember 2007, dari grafik ini dapat diketahui hubungan antara fakula dengan iradiasi. Ekses energi fakula terhadap iradiasi matahari yang mestinya iradiasi terpancar makin kecil karena adanya bintik matahari sebagai penghalang, tetapi kenyataannya tidak, melainkan fakula merupakan pengalihan dari energi iradiasi yang di blok oleh luas sunspot