ADSORPSI SIMULTAN KITOSAN-BENTONIT TERHADAP ION LOGAM DAN RESIDU PESTISIDA DALAM AIR MINUM DENGAN TEKNIK FLOW

Pencemaran air akibat limbah industri dan penggunaan pestisida pada pertanian, menjadi masalah pada saat ini. Hal ini mendorong banyaknya peneliti untuk membuat adsorben yang dapat mengatasi masalah pencemaran air, salah satunya adsorben kitosan-bentonit. Kitosan-bentonit dalam penelitian sebelumnya diketahui sebagai adsorben jenis organo-bentonit yang efektif dalam adsorpsi berbagai senyawa organik seperti pestisida dan senyawa anorganik seperti ion logam toksik yang terdapat dalam air minum. Adsorben kitosan-bentonit dalam kemasan, saat ini dibutuhkan untuk keperluan praktis rumah tangga untuk adsorpsi senyawa anorganik dan organik yang ada pada badan air. Penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja adsorpsi kitosan-bentonit terhadap ion logam Fe (III), Cu (II), Cd (II) dan residu pestisida diazinon dan endosulfan secara simultan dengan teknik flow dalam air minum. Penelitian ini dimulai dengan mensintesis kitosan-bentonit, kemudian dilakukan identifikasi dengan teknik Fourier Transform Infra Red (FT-IR) , X-Ray difraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Thermal Gravimetry-Differential Thermal Analysis (TG-DTA). Pengujian interaksi adsorben kitosan-bentonit dengan ion logam dan residu pestisida secara simultan dengan teknik flow dalam air minum dengan variasi ukuran adsorben 9 dan 50 mesh dan variasi massa adsorben 5, 10, 15, 20, dan 25 gram. Air minum hasil kontak dianalisis menggunakan spektrofotometer UV untuk analisis kadar residu pestisida dan spektroskopi serapan atom untuk analisis kadar logam yang tersisa dalam air minum. Hasil penelitian menunjukan bahwa adsorpsi ion logam dan residu pestisida dapat diadsorpsi secara simultan oleh adsorben kitosan-bentonit 50 mesh dengan sangat baik dibandingkan dengan adsorpsi oleh adsorben kitosan-bentonit 9 mesh. Massa optimum penggunaan adsorben kitosan-bentonit sebesar 15 gram. Persen teradsorpsi masing-masing ion logam Fe(III), Cu (II), Cd(II), Pestisida diazinon dan endosulfan dalam interaksi simultan berturut-turut 100 %; 99,88 %; 99,87 %; 93,19 % dan 94, 98 %