PROGRAM HIPOTETIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN SELF-CONFIDENCE SISWA TERISOLIR

Penelitian dilatarbelakangi oleh fenomena yang menunjukan terdapat beberapa siswa-siswi SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung yang kurang memiliki kepercayaan diri (Self-Confidence). Kurangnya kepercayaan diri tersebut ditunjukkan oleh siswa terisolir melalui berbagai sikap negatif yang menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan perilaku, yaitu tidak masuk sekolah, tidak mengerjakan PR, mengisolir diri, sulit bekerjasama. Sikap ini membuat mereka dijauhi dan tidak disukai oleh teman-temannya dan akhirnya menjadi terisolir di kelas/sekolah. Tujuan spesifik dari penelitian ini adalah mangungkap dan menganalisis data empiris tentang aspek kepercayaan diri (self-confidence) siswa terisolir kelas XI SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung dengan penjabaran sebagai berikut: 1) memperoleh gambaran umum mengenai karakteristik siswa terisolir; 2) memperoleh gambaran umum mengenai tingkat kepercayaan diri (self-confidence) siswa terisolir; 3) tersusunnya sebuah program bimbingan pribadi sosial yang dapat membantu siswa terisolir untuk dapat meningkatkan kepercayaan dirinya (self-confidence). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif untuk melukiskan keadaan pada saat penelitian dilakukan. Metode ini dipilih dengan maksud untuk memperoleh gambaran empiris mengenai tingkat kepercayaan diri (self-confidence) siswa terisolir. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kondisi objektif siswa terisolir kelas XI SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2009/2010 memiliki kepercayaan diri (Self-Confidence) tinggi. Artinya siswa terisolir sudah dapat mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya serta mereka sudah dapat menyadari segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Peneliti merekomendasikan sebagai berikut: (1) bagi guru pembimbing, program hipotetik untuk meningkatkan Self-Confidence siswa terisolir dapat menjadi program tambahan bagi program bimbingan dan konseling pribadi sosial siswa terisolir (2) diharapkan peneliti selanjutnya melaksanakan kegiatan uji coba empiris program hipotetik pengembangan kepercayaan diri siswa terisolir serta diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai hal yang sama terhadap siswa terisolir diluar masalah pribadi-sosial