PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV DI SDN LIMBANGAN TIMUR 2 KABUPATEN GARUT

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 27 orang pada tahun 2010-2011 di SDN Limbangan timur 2 Kecamatan BL.Limbangan Kabupaten Garut. Penelitian ini diawali dengan observasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada pembelajaran IPA semester II di sekolah tersebut. Setelah observasi dilakukan bahwa hasil yang didapat berupa pemahaman siswa yang rendah terhadap materi pembelajaran IPA, apalagi mengenai konsep yang baru. Setelah ditemukan masalah yang terjadi kemudian dicari solusi untuk pemecahannya dan dibuatlah rumusan masalah. Hasilnya solusi yang digunakan yaitu melakukan sebuah penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses setelah itu merumuskan rumusan masalah agar masalah dalam penelitian tersebut benar-benar tepat. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas yang terdiri 3 siklus tindakan. Setiap tindakan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dikenai satu tindakan sehingga dalam 3 siklus ada 3 tindakan . Adapun instrument pengumpulan data berupa tes (pre-test dan pos test),lembar observasi dan wawancara. Test digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi siswa digunakan untuk mengobservasi aspek keterampilan proses yang dipahami siswa, dan wawancara digunakan untuk menjaring respon siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemahaman siswa sebelum tindakan pembelajaran siklus I dan II menunjukkan kriteria sangat rendah dengan perolehan IPK 30,46 dan 20,36. Perolehan IPK pada tindakan pembelajaran siklus II cenderung menurun. Sedangkan pada tindakan pembelajaran siklus III sedikit mengalami peningkatan dengan perolehan IPK 60,93 yang menunjukkan pemahaman siswa menjadi normal. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran, pemahaman siswa mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I pemahaman siswa menjadi tinggi dengan perolehan IPK 77,73 dan pada tindakan pembelajaran siklus II cenderung menurun dengan perolehan IPK 72,79 yang menunjukkan pemahaman siswa menjadi normal, sedangkan pada tindakan pembelajaran siklus III pemahaman siswa meningkat kembali menjadi tinggi dengan perolehan IPK 83,13. Penggunaan pendekatan keterampilan proses ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa. Selain itu aspek keterampilan mengamati, menggolongkan, meramalkan dan mengkomunikasikan dapat dipahami siswa sedangkan aspek yang lainnya cukup dipahami. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia, khusus bagi guru SD