KELIMPAHAN DAN KERAGAMAN UDANG DI KAWASAN PERAIRAN HUTAN MANGROVE LEUWEUNG SANCANG GARUT

Kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang, terdiri dari Cagar Alam daratan seluas 2.157 ha dan Cagar Alam laut seluas 1.150 ha. Salah satu fungsi dari keberadaan Hutan Mangrove itu sendiri adalah menjadi habitat bagi jenis-jenis Crustasceae seperti udang dan kepiting. Penelitian mengenai kelimpahan dan keragaman udang di Kawasan Leuweung Sancang dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kelimpahan dan keragaman udang di Hutan Mangrove Leuweung Sancang Garut, yang dapat dilihat dari kelimpahan, distribusi, kepadatan, serta dominansi spesies-spesies udang yang ditemukan di kawasan tersebut serta untuk mengetahui potensi jenis udang laut budidaya yang dapat ditemukan di Hutan mangrove Leuweung sancang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode one minutes kick sampling. Lokasi Perairan Hutan Mangrove Leuweung Sancang dibagi menjadi 5 stasiun berupa garis transek. Penentuan stasiun dilakukan secara purposive sampling berdasarkan substrat yang berada di kawasan tempat penelitian. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat 7 spesies udang yang ditemukan di kawasan perairan Hutan Mangrove Leuweung Sancang. Ketujuh spesies tersebut masuk ke dalam Familia Penaeidae dan Genusnya adalah Penaeus. Diketahui pula bahwa terdapat 3 spesies udang yang banyak dibudidayakan, yaitu Penaeus monodon, Penaeus semisulcatus, dan Penaeus indicus. Secara umum udang yang paling banyak ditemukan di Kawasan Perairan Hutan mangrove leuweung Sancang adalah spesies Penaeus indicus, keragaman udang di kawasan ini rendah, dan penyebaran populasi dari masing-masing spesies udang tersebut adalah berkelompok. Keanekaragaman tertinggi terdapat di stasiun 1 karena letaknya yang berada dekat dengan muara Cipalawa