KETERAMPILAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Studi Eksperimen dengan Model Single Subject Research terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB di SLB-B YPLB Majalengka

Perkembangan motorik halus merupakan kemampuan anak dalam melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu, yang dilakukan oleh otot-otot kecil dan diperlukan kordinasi yang cermat. Kemampuan motorik halus anak tunagrahita sebagian besar sangat terbatas yang disebabkan fungsi intelektualnya mengalami hambatan. Sehingga mereka kesulitan dalam beraktifitas yang membutuhkan kemampuan motorik halusnya seperti menulis, memakai sepatu, memakai baju dan lain sebagainya. Untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan dibutuhkan latihan yang berupa keterampilan meronce. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan di atas muncul permasalahan utama, yaitu “Apakah keterampilan meronce dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan?”. Untuk menjawab permasalahan penelitian, maka digunakan metode eksperimen dengan pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A yaitu A-1 (baseline 1), B (interensi), A-2 (baseline 2). Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan statistik deskriptif dan hasilnya ditampilkan melalui grafik. Tempat penelitian dilakukan di SLB-B YPLB Majalengka. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberi intervensi dengan keterampilan meronce memperlihatkan persentase kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data maka diperoleh kesimpulan bahwa keterampilan meronce dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan