PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SUNTENJAYA. : Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Gaya di Kelas IV SD Negeri I SuntenjayaKabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

Penelitian yang penulis lakukan dilatarbelakangi hasil pengalaman peneliti selama mengajar khususnya pada mata pelajaran IPA di kelas IV. Aspek yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model cooperative learningTipe STAD (Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta bagaimana perkembangan aktivitas kerja sama siswa dengan menerapkan model cooperative learningTipe STAD (Student Team Achievement Division). Hasil pra penelitian terhadap siswa menunjukan bahwa Siswa yang telah mampu mencapai KKM hanya 41,2%, sedangkan 58,8% masih dibawah KKM. Sehingga diperlukan adanya perbaikan dengan model cooperative learningTipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Prosedur yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN I Suntenjaya, dan intrumen yang digunakan dalam teknik pengumpulan data adalah observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada Siklus I nilai rata-rata kuis sebesar 62,18 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM IPA (57) ialah 29 orang atau hanya 56,9%. Perolehan hasil belajar siswa pada Siklus II yaitu nilai rata-rata kuis sebesar 66,27 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM IPA (57) ialah 33 orang atau hanya 64,7%. Perolehan hasil belajar siswa pada Siklus III yaitu nilai rata-rata kuis sebesar 78,57 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM IPA (57) ialah 46 orang atau hanya 93,9%. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa melalui tindakan-tindakan yang diterapkan pada setiap tahapan penerapan model cooperative learningTipe STAD (Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, temuan di lapangan menunjukan bahwa setelah diterapkannya model cooperative learningTipe STAD siswa yang tadinya pasif, cenderung pemalu menjadi aktif dan mau bertanya karena dalam cooperative learning tipe STAD materinya dirancang untuk pembelajaran kelompok sehingga siswa lebih bebas untuk bertanya kepada teman satu kelompoknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa penerapan model cooperative learningTipe STAD (Student Team Achievement Division) menyatakan bahwa proses belajar menjadi tidak membosankan sehingga materi mudah mereka pahami. Penerapan model cooperative learningTipe STAD (Student Team Achievement Division) masih memerlukan perhatian dalam pengalokasian waktu. Dari hasil penelitian selama tiga siklus diperoleh indikasi bahwa pembelajaran dengan model cooperative learningTipe STAD memerlukan waktu lebih banyak daripada pembelajaran konvensional. Oleh sebab itu, pengaturan waktu untuk pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi antar kelompok perlu dibuat secara cermat