Pengaruh Perubahan Letak Groundsill Pada Check DAM Terhadap Angkutan dan Sebaran Sedimen.

Sungai adalah saluran alami air yang terbentuk akibat perubahan elevasi dari hulu ke hilir secara terus menerus. Selain untuk saluran air Sungai juga merupakan media utama pengangkutan sedimen. Sedimen tersebut akan mengendap pada sungai ketika aliran tidak mampu mempercepat dorongan sedimen. Apabila sedimentasi terjadi secara terus menerus, akan menyebabkan pendangkalan sungai. Check dam merupakan bangunan pengendali sedimen, bangunan ini berfungsi memperlambat pergerakan dan dapat mengurangi volume sedimen yang terangkut oleh aliran air. Penggunaan dalam mengurangi sedimen dapat dilakukan penambahan groundsill. Groundsill berfungsi untuk mengurangi kecepatan aliran yang dapat mengurangi gerusan terhadap formasi material dasar sungai. Untuk itu dilakukan penelitian guna mengetahui penyebaran dan mengetahui besarnya angkutan sedimen terhadap perubahan jarak groundsill. Penelitian dilakukan berupa eksperimental di laboratorium menggunakan alat flume yang dilengkapi dengan model check dam dan groundsill pada jarak tertentu. Untuk melihat penyebaran sedimen, digunakan sampel sedimen batang kuranji yang lolos saringan No. 4 dan tertahan saringan 100. Sedimen ditata setinggi 10 cm dari dasar saluran flume. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerusan dan angkutan sedimen sangat berpengaruh dengan jarak groundsill. Semakin jauh jarak groundsill maka angkutan sedimen akan kecil. Maka dapat disimpulkan jarak 20 cm atau jarak terjauh lebih menahan sedimen dan juga dapat mengurangi gerusan pada sekitar groundsill