Evaluasi Kinerja Lalu Lintas Ruas Jalan Provinsi Pada Jalan Mt. Haryono - Jalan Raya Tlogomas Kota Malang

Kondisi Kota Malang yang strategis tentu berdampak pada populasi pendudduk di Kota Malang yang meningkat, jumlah kendaraan juga meningkat, sehingga tingkat aktivitas yang tinggi, hal ini secara tidak langsung banyaknya pergerakan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan di Ruas Jalan Provinsi Kota Malang terlihat dari peningkatan volume lalu lintas yang cukup signifikan dengan fenomena tersebut banyak dipengaruhi pada ruas jalan yang sering terjadi kemacetan lalu lintas. Untuk menunjang studi ini diperlukan sampel dengan survey lapangan yaitu survei volume lalu lintas, survei tundaan waktu perjalanan, kecepatan, dan hambatan samping pada kondisi eksisting yang di laksanakan pada hari selasa, kamis, dan sabtu. Studi kasus di ruas Jl. MT. Haryono – Jl. Raya Tlogomas (KM. 89 S. Baya – KM. 93 S. Baya). Studi analisis menggunakan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014, untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan dan metode Greenshields untuk analisis model hubungan volume, kecepatan dan kepadatan. Dari hasil analisa data eksisting maka diperoleh kinerja ruas jalan MT. Haryono - jalan Raya Tlogomas dengan derajat kejenuhan arus puncak sebesar 1,12, hambatan samping tinggi (T), kecepatan rata-rata kendaraan 33,5 km/jam, tundaan pada simpang sebesar 59,26 detik sehingga berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan 96 Tahun 2015 tingkat pelayanan ruas dikategorikan E dan tingkat pelayanan simpang F. Hasil analisis model hubungan volume, kecepatan dan kepadatan metode Greenshields didapatkan variabel lalu lintas model paling erat pada hari sabtu yaitu kepadatan pada kondisi macet (Kj) sebesar 219.46 skr/jam, kecepatan maksimum teoritik (Vf) 39,19 km/jam, kepadatan saat volume maksimum (K) 109,62 skr/km dan kecepatan saat volume maksimum (V) 19,56 km/jam. Diperoleh dua solusi alternatif yaitu alternatif I melakukan pelebaran jalan 1 m ke kanan dan 1 m ke kiri didapatkan kapasitas (C) 4155 skr/jam, kecepatan arus bebas (VB) sebesar 42,88 dan memiliki kondisi derajat kejenuhan (Dj) pada jam puncak sebesar 0,77 dan alternatif II dengan melakukan perubahan kecepatan waktu perjalanan pada saat melintasi ruas jalan Provinsi tersebut diperoleh hasil kecepatan rata-rata sebesar 34,97 km/jam sehingga dengan tingkat pelayanan E