STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) BETON BERTULANG PADA GEDUNG KEJAKSAAN AGUNG JAKARTA SELATAN

Jakarta adalah salah satu daerah di Indonesia yang merupakan daereah dengan rawan akan gempa bumi. Oleh karena itu, perencanaan bangunan tingkat tinggi di daerah Jakarta harus memperhatikan risiko dan peraturan yang berlaku mengenai bangunan tahan gempa. Penyusun merencanakan gedung utama Kejaksaan Agung Jakarta Selatan pada tower 22 lantai dan tower 11 lantai yang memiliki ketidakberaturan struktur secara vertikal dan horizontal. Gedung direncanakan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Beton Bertulang. Daerah pada gedung memiliki Kategori Desain Seismik (KDS) berjenis D. Peraturan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah SNI 1726-2019, dan SNI 1727-2020 untuk pembebanan gempa, dan SNI 2847-2019 untuk desain beton bertulang. Hasil dari perencanaan yang telah dilakukan didapat dimensi ukuran balok induk adalah 700/1100, 500/800, 400/600, sementara untuk balok anak adalah 300/500 dan 200/500. Hasil perhitungan penulangan balok yang ditinjau adalalh B385 pada lantai 2 dengan tulangan longitudinal atas 14D25 dan tulangan longitudinal bawah 11D25 untuk tumpuan kanan dan kiri, sedangkan untuk daerah lapangan didapatkan tulangan atas 5D25 dan tulangan bawah 5D25. Tulangan transversal pada balok, digunakan sengkang pada daerah sendi plastis D13-100 mm dan D13-150 mm untuk daerah diluar sendi plastis. Untuk tulangan samping terdapat tulangan ekstra 6D16. Hasil pendimensian untuk kolom didapatkan 6 jenis kolom utama, dan 2 jenis kolom tambahan dengan kolom terbesar yaitu K1-1 dengan dimensi 1300 mm x 1500 mm. Penulangan yang ditinjau adalah K1-1 pada C36 lantai 2 dengan hasil formasi tulangan longitudinal 48D25. Tulangan transversal pada daerah sendi plastis maupun diluar daerah sendi plastis arah x dan y digunakan 8 kaki D13-100 mm. Penulangan untuk daerah hubungan balok dan kolom digunakan pengekang horizontal dan vertikal 8 kaki D13 (11 lapis