Analisis Kelas Situs dan Interpretasi Geologi Bawah Permukaan Berdasarkan Data Mikrotremor di Daerah Cekungan Bandung

Cekungan Bandung bagian selatan, yang merupakan bagian administratif Kabupaten Bandung, yang mengalami peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan pemukiman serta industri yang pesat. Sebagian besar wilayah Cekungan Bandung terdiri dari endapan danau lempung lunak dengan pasir berkerikil. Kecepatan gelombang geser yang rendah menunjukkan bahwa endapan tersebut secara fisik lunak. Kondisi ini meningkatkan peluang terjadinya gelombang di kawasan tersebut saat terjadi gempa. Salah satu upaya untuk memperkirakan risiko gempa bumi di masa depan adalah dengan menggambarkan geologi bawah permukaan. Pengukuran SPT (standard penetration test), SCPT (seismic cones penetration) adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai resiko gempabumi dan dapat melakukan pengukuran mikrotremor (ambient noise). Pada daerah penelitian, nilai amplifikasi tertinggi tersebar pada pusat atau tengah daerah Cekungan Bandung dengan persebaran litologi yaitu lempung lunak dan lanau dalam Formasi Kosambi Endapan Danau (Ql). Terkonfirmasi persebaran nilai Vs30 yang rendah dan memiliki lapisan sedimen yang tebal tersebar pada daerah pusat atau tengah daerah penelitian yang diinterpretasikan merupakan endapan danau yang memiliki litologi lempung tufan. Hal ini berhubungan dengan tingginya amplifikasi daerah penelitian dikarenakan tingginya kontras impedansi antara lapisan sedimen Endapan Danau yang tebal dan bedrock yang keras dari Hasil Gunung Api Muda Tak Teruraikan. Sehingga berbanding lurus dengan nilai indeks kerentanan seismik yang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak yang disebabkan oleh gempa bumi