Pengaruh Aplikasi Biochar terhadap Karakter Fisiologi dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa var. Padjajaran Agritan) pada Tanah Tercemar Logam Berat Pb & Cd

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman utama yang dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia. Pengembangan produksi tanaman pangan di Indonesia terhalang pada masalah buruknya sifat-sifat kimia fisik tanah yang terjadi karena faktor-faktor produksi. Biochar berperan penting bagi tanaman sebagai bahan pembenah tanah (amelioran tanah). Biochar terbukti meningkatkan total karbon organik, kapasitas tukar kation, dan menurunkan kandungan Cd dan Pb. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter fisiologi dan hasil tanaman padi pada tanah yang tercemar logam berat Pb & Cd dengan aplikasi biochar. Penelitian ini dilaksanakan di Screen house house Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pertanian Kebun Benih Padi dan Palawija Desa Bojongsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Laboratorium Agronomi & Hortikultura, serta Laboratorium Agroekologi Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2022. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Petak Terbagi (RPT) / Split Plot Design dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah asal tanah untuk media tanam yang berasal dari 3 lokasi yaitu A= Ajibarang (Asosiasi Andisol Coklat dan Regosol Coklat), P= Pesawahan (Komplek Podsolik Merah Kuning), M= Menganti (Latosol Coklat). Faktor kedua adalah biochar yang terdiri B0= Tanpa pemberian biochar (kontrol), B1= Biochar tongkol jagung 6 ton/ha, B2= Biochar tongkol jagung 3 ton/ha + biochar jerami padi 3 ton/ha, dan B3= Biochar tongkol jagung 2 ton/ha + biochar jerami padi 2 ton/ha + biochar sekam padi 2 ton/ha. Setiap perlakuan masing-masing diulang sebanyak 3 kali, sehingga secara keseluruhan menghasilkan 36 unit percobaan. Tiap unit percobaan terdiri dari 3 rumpun tanaman padi sehingga total sampel berjumlah 108 sampel. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan asal tanah berbeda meningkatkan variabel laju pertumbuhan tanaman (LPT) sebesar 28,57%, laju asimilasi bersih (LAB) sebesar 31,25% – 68,75%, jumlah anakan produktif sebesar 15,11% – 21,22%, jumlah gabah isi per rumpun sebesar 10,36% – 17,45%, bobot gabah per rumpun sebesar 16,01% – 24,21%, dan bobot kering tajuk fase akhir generatif sebesar 20,87% – 25,21%. Aplikasi biochar mampu meningkatkan kerapatan stomata sebesar 13,08% – 22,82% dan meningkatkan bobot 1000 biji sebesar 5,35% – 6,18%. Interaksi antara perlakuan biochar dan asal tanah dapat meningkatkan kadar klorofil b sebanyak 61,59% pada tanah Ajibarang, 24,97% pada tanah Pesawahan, dan 38% pada tanah Menganti. Selain itu, interaksi antar perlakuan juga mampu menurunkan kehampaan pada bulir tanaman padi sebesar 29,43%