Pengaruh Pemangkasan Pucuk Bibit dan Media Nutrisi KH2PO4 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Granola G0 Secara Aeroponik

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dapat dijadikan sebagai pengganti beras karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Penggunaan kentang di Indonesia setiap tahun terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk sehingga permintaan benih juga naik. Produksi benih berupa umbi mini dapat dilakukan melalui teknologi aeroponik. Penelitian ini mengenai pengaruh pemangkasan pucuk bibit dan media nutrisi KH2PO4 terhadap pertumbuhan dan hasil kentang granola G0 secara aeroponik. Percobaan ini telah dilaksanakan di greenhouse Pusat Alih Teknologi Pengembangan Kawasan Pertanian (PATPKP) Universitas Andalas, di Jorong Gelagah, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ketinggian tempat ± 1616 mdpl. Percobaan ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun berdasarkan petak terbagi, sebagai petak utama adalah media nutrisi dan sebagai anak petak adalah pemangkasan. Media nutrisi terbagi menjadi dua yaitu media nutrisi satu dan media nutrisi dua, lalu pemangkasan terbagi menjadi tiga yaitu tidak dipangkas, dipangkas 1 MST dan dipangkas 2 MST, masing-masing satuan percobaan diulang 3 kali. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam melalui uji F dengan taraf 5%. Jika f hitung lebih besar dari F tabel maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT ) Pada taraf 5%. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Statistic Tool for Agriculture Research (STAR). Perlakuan pemangkasan pucuk pada tanaman kentang memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, bobot umbi per tanaman, dan bobot umbi panen per petak, sedangkan media nutrisi memberikan pengaruh yang sama setiap variabel. Kata kunci : Aeroponik, pemangkasan, kentang, media nutris