PENERAPAN TERAPI MUROTTAL DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG

Di Indonesia, lebih dari 19 juta penduduk mengalami gangguan mental emosional. Pengobatan yang diberikan kepada pasien dengan resiko perilaku kekerasan dapat berupa medis dan non medis. Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. M ditemukan masalah Resiko perilaku kekerasan dan Gangguan persepsi sensori : gangguan pendengaran dan penglihatan (halusinasi). Klien diberikan intervensi pencegahan perilaku kekerasan, dukungan perkembangan spiritual, dan manajemen halusinasi. Pada intervensi pencegahan perilaku kekerasan dan manajemen halusinasi klien diberikan strategi pelaksanaan 1-4 (SP 1-4), dan pada intervensi perkembangan spiritual klien diberikan terapi murottal (surah Ar-Rahman ayat 1-78) selama 7 hari terut-turut. Kesimpulan dari pemberian asuhan keperawatan didapatkan tingkat perilaku kekerasan pada Ny. M sebelum diberikan terapi murottal 80 dan setelah diberikan terapi murottal 49. Keberhasilan terapi ini didukung dengan motivasi dari keluarga dalam mendampingi klien dan kepatuhan klien dalam menjalankan strategi pelaksanaan. Diharapkan klien dapat menerapkan secara mandiri dan rutin melakukan terapi yang telah diberikan. Serta keluarga klien memberikan dukungan dan mendampingi klien dalam melakukan terapi yang telah diberikan