PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN EKSISTENSI KEBUDAYAAN TRADISIONAL BAGI KOMUNITAS SENI SILIAH GALANGGANG

Penggunaan media sosial bagi Komunitas Seni Siliah Galanggang, dalam menjalankan sebuah komunitas seni tradisional sebuah komunitas tersebut dituntut agar dapat bertahan dan tetap eksis di era media digital seperti saat sekarang ini. Dalam mencapai hal tersebut Komunitas Seni Siliah Galanggang menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasinya agar dapat mengikuti perkembangan media digital. Media sosial dengan segala bentuk platformnya menciptakan sebuah ekosistem media sosial jika beberapa platform tersebut digunakan oleh sebuah komunitas, setiap platform memiliki fungsi yang berbeda-beda, oleh karena itu setiap platform memiliki peranannya masing-masing. Penelitian dilaksanakan pada Komunitas Seni Siliah Galanggang yang berletak di Agam Timur. Pada penelitian ini Komunitas Seni Siliah Galanggang menggunakan media sosial berupa Instagram, Whatsapp, dan Tiktok yang mana kemudian terbentuklah sebuah ekosistem dan interaksi media sosial didalamnya. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa penelitian ini dianalisis menggunakan Teori Medium atau yang biasa disebut Teori Ekologi Media agar dapat mengetahui bagaimana penggunaan media dan ekosistemnya pada komunitas tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dekriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. yang terpenting dalam sebuah media itu adalah medianya bukan pesannya, karena hal itu lah kemudian terbentuk ekosistem media yang dimana antara satu media terhubung dengan media lainnya. Media yang saling terhubung hingga menciptakan sebuah ekosistem memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, awal dan akhir ekosistem media terbentuk tergantung media apa yang digunakan pertama dalam proses ekosistem tersebut. Penggunaan dan ekosistem media tersebut kemudian membentuk eksistensi kebudayaan tradisional