TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAYA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH

This research discusses the review of Islamic law regarding the efforts of the religious affairs office of Duampanua District, Pinrang Regency, in creating a sakinah family. The purpose of this research is to determine the implementation of family counseling at the Religious Affairs Office, Duampanua District, Pinrang Regency, and to determine the review of Islamic law regarding the realization of a sakinah family. This research uses a qualitative method with normative theology. The data collection method used is observation, interviews, and questionnaires. Data processing and analysis techniques were carried out through data reduction, data display, and conclusion drawing and verification. The results of this study indicate that the type of counseling that is carried out is face-to-face, dialogue, and through discussion. The people of Duampanua District who are not married receive guidance every Monday and Thursday, while the people of Duampanua District who are married receive guidance that is programmed every quarter or every 3 months. Overall, the KUA's efforts are in line with one of the goals of marriage in the Quran, namely creating a sakinah, mawaddah, and warahmah family (QS. Ar-Rum: 21).Penelitian ini membahas tentang tinjauan hukum Islam terhadap upaya kantor urusan agama Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang dalam mewujudkan keluarga yang sakinah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan konseling keluarga di Kantor Urusan Agama Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap perwujudan keluarga yang sakinah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teologis normatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, kuisioner. Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan dengan reduksi data, data display, conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling yang dilakukan adalah melakukan tatap muka, dialog, diskusi. Masyarakat Kecamatan Duampanua yang belum menikah dilakukan pembinaan pada setiap hari Senin dan Kamis, sedangkan masyarakat Kecamatan Duampanua yang telah menikah dilakukan pembinaan yang diprogramkan per triwulan atau 3 bulan sekali. Secara keseluruhan upaya KUA tersebut sejalan dengan salah satu tujuan pernikahan dalam Al-Qur’an yaitu menciptakan keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah (QS. Ar-Rum: 21)