EFEKTIVITAS PROGRAM ASIMILASI BAGI NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SIBUHUAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2022

ABSTRAK Zaini Pulungan, (2023): “Efektivitas Program Asimilasi Bagi Narapidana Di Rutan kelas IIB Sibuhuan Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022”. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa dasar hukum program asimilasi diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022. Bahwa belum diberikannya asimilasi pada narapidana tersebut karena terlambatnya dalam melengkapi syarat-syarat administratif, tidak adanya penjamin oleh narapidana tersebut, pemberkasan yang membutuhkan biaya, ketidakjelasan atau tidak adanya dokumen-dokumen yang diperlukan seperti kutipan putusan hakim dan berita acara pelaksanaan putusan pengadilan serta adanya faktor lain yang terdapat dalam Rutan Kelas IIB Sibuhuan sehingga memperlambat program pelaksanaan asimilasi tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Program Asimilasi Bagi Narapidana di Rutan Kelas IIB Sibuhuan Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2022 dan faktor kendala yang mempengaruhi pelaksanaan program asimilasi bagi narapidana di Rutan Kelas IIB Sibuhuan. Serta Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Program Asimilasi Bagi Narapidana di Rutan Kelas IIB Sibuhuan Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2022 dan untuk mengetahui faktor kendala yang mempengaruhi pelaksanaan program asimilasi bagi narapidana di Rutan Kelas IIB Sibuhuan. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan Jenis penelitian hukum sosiologis atau lapangan. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Rutan Kelas IIB Sibuhuan dengan populasi dan sampel sebanyak enam orang diantaranya Kepala Rutan Kasubseksi Pelayanan dan Pengelolaan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan. Dengan teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu apa yang dinyatakan sampel secara tertulis maupun lisan dicatat berdasarkan fakta yang ada dilapangan, serta penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan program asimilasi di Rutan kelas Iib Sibuhuan belum terlaksana secara efektif. Hal ini dipengaruhi oleh bebarapa factor yang tidak dipenuhi seperti jumlah aparat penegak hukum yang terbatas yang menyebabkan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga, sarana prasarana yang kurang memadai, faktor masyarakat dan kebudayaan yang memiliki stigma atau pandangan yang kurang baik kepada narapidana. Kemudian faktor kendala yang mempengaruhi pelaksanaan pemberian asimilasi bagi narapidana berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan kendala-kendala dalam pemberian hak asimilasi seperti tidak adanya penjamin bagi narapidana, susah dalam pengurusan izin asimilasi, faktor masyarakat, dan terbatasnya lembaga kerjasama. Kata Kunci : Efektivitas, Asimilasi, Narapidana