PERLINDUNGAN DAN HAK ANAK DALAM KELUARGA TERHADAP KORBAN PELECEHAN SEKSUAL MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak Pasaman Barat)

ABSTRAK Nur Anida, (2023): Perlindungan dan Hak Anak dalam Keluarga Terhadap Korban Pelecehan Seksual Menurut Hukum Islam (Studi Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pasaman Barat). Penelitian ini membahas tentang Perlindungan dan Hak Anak dalam Keluarga Terhadap Pelaku Pelecehan Seksual Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pasaman Barat). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana Perlindungan dan Hak Anak Dalam Keluarga Terhadap Pelaku Pelecehan Seksual Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pasaman Barat, dan untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan dan Hak Anak Dalam Keluarga Terhadap Pelaku Pelecehan Seksual Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pasaman Barat. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan. Sumber data terdiri dari data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian di lapangan dalam hal objek yang akan diteliti atau digambarkan sendiri oleh orang yang hadir pada waktu kejadian dan data sekunder adalah kesaksian atau data yang tidak berkaitan langsung dengan sumbernya yang asli. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara setelah data diperoleh, selanjutnya dianalisis secara deskriptif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat dimengerti. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpukan bahwa Perlindungan dan Hak Anak Dalam Keluarga Terhadap Pelaku Pelecehan Seksual Menurut Hukum Islam dalam proses penanganan kasus, UPTD PPA Kabupaten Pasaman Barat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai berikut: pengaduan masyarakat, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, penampungan sementara, mediasi, dan pendampingan korban. Secara keseluruhan proses penanganan kasus terhadap anak korban kekerasan seksual telah dilaksanakan dengan baik, tetapi belum terlaksana dengan sempurna, karena terdapat beberapa kendala salah satunya adalah korban menganggap pelecehan seksual sebagai suatu aib yang memalukan bagi keluarganya serta kurangnya keterangan dari korban kurangnya karena korban mengalami trauma berat yang mengalami keterbelakangan mental. Kata Kunci: Perlindungan, Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pasaman Barat