Sinjang Sinerat

Sinjang Sinerat adalah kain yang ditulis, sebagai potret gambaran nuansa wanita Jawa masa lalu yang sampai sekarang hadir di tengah masyarakat dengan aktifitas membatik. Goresan pada kain mori yang diwarnai dengan lilin yang membentuk motif atau pola menciptakan sebuah maksud dan bentuk tertentu serta mengandung arti filosofi dari karyanya yang berbentuk Batik. Sinjang Sinerat diwujudkan bertujuan agar batik lebih dikenal bukan hanya dari batiknya saja melainkan juga dimengerti dari proses pembuatannya. Hal ini dilakukan kaitannya dengan menghargai karya seni bukan hanya sekedar membeli, menjual, mengenakan dan memiliki barangnya saja , tetapi paling tidak mengerti pusat perkembangan batik dengan lebih membantu produktifitas seni batik melalui interaksi, apresiasi dan sosialisasi budaya membatik yang kurang diminati dan dimengerti oleh kota industri batik umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Garapan ini divisualisasikan melalui koreografi kelompok dengan pendukung tari delapan orang dan lima orang pemusik. Gerak yang dihad irkan dalam garapan ini merupakan pengembangan gerak tari tradisional Jawa berupa gerak kapang-kapang, sabetan dan nggurdha yang dalam pengungkapan geraknya tidak secara wantah dimunculkan tetapi banyak pengembangan dan variasi gerak yang diolah sedemikian rupa melalui eksplorasi dan improvisasi yang dilakukan pada bagian tengah dalam garapan ini yaitu penggambaran aktifitas dari awal sampai akhir pencapaian hasil karya batik . Gerak keseharian dan karakter pribadi pendukung dihadirkan awal bagian oleh pembatik dengan sedikit pembenahan karena melakukannya bersamaan mengalunkan tembang Jawa. Garapan ini menggunakan konsep iringan program komputer dipadukan dengan rekaman live instrumen etnis (gender, rehab, suling) menggunakan format Nuendo 3.0