Makna Simbolik Tari Srimpi Sangapati Pada Masa Pcmerintahan Pakoe Boewono Ke XII di Keraton Kasunanan Surakarta

Penelitian tentang "Makna Simbolik Tari Srimpi Sangapati Pada Masa Pcmerintahan Pakoe Boewono Ke XII di Keraton Kasunanan Surakarta" ini bertujuan sebagai berikut: untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna simbolik yang terdapat dalam tari srimpi Sangapati pada masa pemerintahan Pakoe Bocwono ke XII di Keraton Kasunanan Surakarta. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yakni; pendekatan Antropologiadan pendekatan Sosiologi. Pendekatan Antropologiakni penelitian terhadap proses terbentuknya makna dan simbol yang terkandung dalam tari srimpi Sangapati, Proses terbentuknya makna dan simbol tentu bcrasal dari masyarakat pendukung kesenian tersebut, karena masyarakat adalah pencipta dari simbol. Untuk pendekatan yang kedua adalah pendckatan Sosiologi, yakni penelitian terhadap hubungan keberadaan srimpi dalam kehidupan masyarakat keraton serta penerimaan masyarakat terhadap tari srimpi Sangapati. Berdasarkan keseluruhan kajian dapat diambil kesimpulan bahwa dalam segi bentuk pementasan atau penyajian, tari srimpi Sangapati sampai sekarang masih sebagai sajian hiburan atau tontonan. Makna simbolik yang terdapat dalam sajian tari srimpi Sangapati terwujud dan dipengaruhi dari lingkungan serta masyarakat pendukungnya. Keterlibatan pendukung kesenian tersebut sangat besar, kepercayaan terhadap adat istiadat yang ada dan berlaku tampak mendasari setiap bentuk kerterlibatan pertunjukan. Penggunaan klasifikationbol pada setiap pola penyajian dalam srimpi Sangapati pada masa pemerintahan Pakoe Boewono ke XII, dijadikan sebagai konsep untuk menganalisis simbol-simbol yang ada dalam tari srimpi Sangapati, sehingga dapat dikatakan bahwa simbol yang ada dalam tari srimpi Sangapati olch masyarakat dijadikan nilai-nilai yang terpola dalam kehidupan mereka. Nilai tersebut mengandung ajaran pandangan hidup dan pedoman hidup manusia di dunia