Teknik Crossing dan Glissando untuk Timpani dalam Sonata No.2 Karya William J. Schinstine

Penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang teknik crossing dan glissando dalam memainkan Sonata No. 2 karya William J. Schinstine. Bahwa pada perkembangan zaman serta kemajuan dalam hal mekanismenya, instrumen timpani dapat menjadi objek para komposer untuk membuat ide-ide penciptaan yang dapat menonjolkan keterampilan tcknik tingkat tinggi dengan tidak hanya memberikan tempo atau efck-efek tertcntu s ja di dalam musik. Karya komposisi yang ditulis pada tahun 1977 oleh William J. Schinstine "Sonata No. 2" terinspirasi dari ketertarikannya tcrhadap komposisi timpani yang dibuat oleh komposer scbelumnya antara lain Eight Pieces for Four Timpani dari Elliott Carter yang dibuat tahun 1950/1966. Menguasai teknik dalam memainkan sebuah karya musik, merupakan salah satu langkah awal bagi pemain sebelum akan mulai memainkan karya musik tersebut. Mengetahui clemen-elemen serta teknik, yang terkandung di dalam sebuah karya musik akan mcmudahkan pemain dalam menginterpretasikan karya yang akan dimainkan, seh ingga sekumpulan ide musikaJ dari komposer pada scbuah karya musik dapat ditangkap serta dirasakan oleh pendengar. Karya tulis ini disusun berdasarkan atas pengamatan penulis selama belajar musik khususnya pada instrumen timpani, serta dari beberapa kesempatan yang dimiliki penulis dalam bermain musik yang kemudian diperkuat dcngan wawancara dan studi kepustakaan. sehingga ini merupakan hasil kerja yang bcrlandaskan hasil dari teoritas ilmiah. Pada kescluruhannya, komposisi dari Sonata No. 2 masih terdapat hal-hal yang khas dan menarik untuk dikaji. sehingga dalam penyusunan karya tulis ini dapat menimbulkan sebuah kesadaran untuk lebih jauh mengkaji scgala bentuk penyimpangan. Teknik crossing dan glissando dalam Sonata No. 2 karya Schinstine merupakan suatu perkembangan komposisi modern yang patut dipahami oleh para pemerhati musik termasuk pcnulis sendiri