Eksistensi Kesenian Jonggan Di Desa Pahauman Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat

Eksistensi kesenian Jonggan di desa Pahauman kecamatan Sengah Temila kabupaten Landak disajikan dalam upacara-upacara tertentu yang berkaitan dengan peristiwa dalam kehidupan manusia. Peristiwa dalam kehidupan manusia vang dimaksud di sini misalnya peristiwa sunatan, perkawinan. Sedangkan peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas manusia salah satu contohnya yaitu upacara panen padi atau Naik Dango, juga dapat berupa peristiwa yang sifatnya memerlukan sebuah hiburan, seperti perayaan-perayaan hari besar nasional. Kesenian Jonggan sampai sekarang masih eksis dalam masyarakat Dayak Kanayatn di desa Pahauman kecamatan Sengah Temila, sesuai dengan tradisinya. Kesenian ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu berfungsi sosial dan hiburan. Dewasa ini terjadi beberapa perkembangan pada kesenian Jonggan, antara lain gerak tarinya yang lebih tertata, perubahan pada pemakaian ikat kepala dan daun Linyuang, serta penyebarannya ke daerah-daerah lain. Masyarakat Dayak Kanayatn, khususnya yang berada di desa Pahauman kecamatan Sengah Temila, merasa bahwa mereka masih membutuhkan kesenian Jonggan. Kebutuhan ini di samping sebagai hiburan dan media komunikasi antar masyarakatnya, juga sebagai bagian dari aset budaya yang patut dibanggakan. Kesenian Jonggan hadir dalam fungsinya untuk memeriahkan sebuah penyelenggaraan upacara sebagai sarana hiburan. Perannya dalam masyarakat yaitu sebagai media komunikasi dapat dilihat dengan terjadinya komunikasi langsung antara masyarakat dan pemain Jonggan. Peristiwa ngebeng di atas panggung yang menunjukkan terjadinya hubungan timbal balik, serta komunikasi antar sesama masyarakat itu sendiri. Pandangan masyarakat di desa Pahauman dan bahkan seluruh warga Dayak Kanayatn sangat positif menerima serta menanggapi kesenian Jonggan, terbukti dengan masih bertahannya kesenian ini sampai sekarang