Penerapan Notasi Balok kedalam Musik Cilokaq di Lombok Nusa Tenggara Barat

Musik Cilokaq adalah ansambel musik yang menjadi ciri khas Suku Sasak di Pulau Lombok, salah satu keunikannya terdapat pada permainan musiknya yang selalu mengikuti bentuk dari alunan nada vokalnya. Musik cilokaq mempunyai beberapa instrumen yang keberadaannya dari basil percampuran kebudayaan-kebudayaan lain, jenis instumen ini terdiri dari, gambus, suling, jidur, gendang, biola, rincuk, petuk, dan bass elektrik. Keberadaan musik cilokaq di gunakan sebagai sarana hiburan, seperti pada saat Upacara Perkawinan, Khitanan, juga pada saat hari-hari besar Nasional, penyajian musik cilokaq meliputi dua aspek yaitu berupa aspek musikal dan non musikal. Aspek musikal terdiri dari instrumen, lagu, dan tangga nada serta non musikal berupa waktu, tempat, pemain, kostum dan tari. Hingga saat ini musik cilokaq pada masyarakat Lombok tetap menjadi salah satu pilihan sebagai sarana hiburan. Hal tersebut tidak lepas dari faktor-faktor yang berupa faktor intrnal yaitu berupa apa yang dimunculkan dari musik itu sendiri dan faktor eksternal berupa fungsinya di dalam masyarakat. Pengaruh perkembangan zaman saat ini memberi pengaruh terhadap bentuk keaslian musik cilokaq, salah satu bentuk yang muncul saat ini ialah penggunaan ritem dandut yang sangat populer di masyarakatnya,sehingga bentuk dari kcaslian musik cilokaq saat ini mulai mengalami kepunahan. Penerapan notasi balok kedalam musik cilokaq merupakan wujud kepedulian dalam mengabadikan bentuk-bentuk kaslian dari musik itu sendiri, selain itu dapat juga di jadikan pembelajaran menggenai pattren-pattren dasar pada penggunaan instumennya Selain itu juga dapat dijadikan sebagai acuan dan dapat dipelajari secara ilmiah oleh masyarakat pada umumnya dan pada lembaga­lembaga resmi seperti sekolah, instansi kebudayaan pada khususnya