Musik Dalam Wayang Grasak Lumaras Budaya : Perubahan Dan Kontinuitasnya

Wayang Grasak Lumaras Budaya merupakan kesenian yang terdiri dari beberapa elemen seni: seni tari, musik dan seni rupa (busana dan tata rias). Seiring perkembangan jaman, kesenian tersebut mengalami perubahan menyangkut seluruh elemen yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini berfokus pada perubahan musik yang terjadi dalam Wayang Grasak Lumaras Budaya di dusun Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Perubahan yang dilakukan sebagai penyesuaian dengan peristiwa yang membingkai pertunjukan tersebut. Wayang Grasak yang biasanya dihadirkan sebagai pertunjukan latar di arena tapal kuda, dalam perkembangannya dikemas sebagai pertunjukan karnaval. Hasil perubahan yang dilakukan menjadikan Wayang Grasak Lumaras Budaya dalam kemasan baru. Musik dalam Wayang Grasak Lumaras Budaya pada awalnya menggunakan instrumengamelan berupa kendang. saron, kempul, gong ditambah bass drum, jidor, dan simbal. Dalam kemasan barunya, instrument yang digunakan adalah truntung, bende dan bass drum. Adanya perubahan instrumen memunculkan perubahan dari segi aransemen dan bentuk penyajian musikal. Faktor penyebab perubahan dalam Wayang Grasak Lumaras Budaya terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yakni adanya keinginan atau kehendak dan para pelaku untuk mencan "sesuatu yang baru" menyangkut bentuk Wayang Grasak, adanya tokoh atau individu-individu sebagai pelopor perubahan, serta masih terbukanya ruang kreati dalam Wayang Grasak Lumaras Budaya untuk dilakukannya perubahan. Faktor eksternal yakni adanya undangan dari luar sehingga memunculkan kehendak untuk melakukan perubahan