Berpijak pada pakeliran Ki Sareh dengan sajian lakon Sena Balen bisa disimpulkan bahwa pada sajian pakeliran tersebut terdapat keunikan dan kelebihan tersendiri. Keunikan pakeliran Ki Sareh ini bukan hanya terletak pada lakonnya melainkan sulukan, iringan, ginem, pathet dan lain sebagainya. Setelah diuraikan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan sajian lakon Sena Balen mampu mengungkap struktur pertunjukan maupun mengungkap isi dari cerita lakon tersebut. Misalnya mengenai pembagian pathet dan fungsinya. Baik pathet sepuluh, pathet wolu, pathet sanga dan pathet serang. Analisis sajian lakon Sena Balen mampu mengungkap isi cerita dari awal sampai akhir pertunjukan. Pengungkapan tersebut terletak pada fungsi pathet, fungsi gend...
Berdasarkan intensitas penggunaan dalam pertunjukan wayang kulit Bali dewasa ini, para dalang lebih ...
Terbitan pustaka mengenai seni pewayangan gaya Yogyakarta saat ini dirasa masih kurang. Kalaupun ada...
Lakon wayang kulit purwa Kresna Duta yang dipentaskan oleh Ki Timbul Hadiprayitna yang dituangkan...
Gaya pakeliran yang digunakan oleh Ki Timbul Hadiprayitna dalam mementaskan lakon BJA adalah Pakelir...
Wayang Kulit gaya Jawa Timuran adalah sebuah seni pergelaran lakon yang mempergelarkan lakon-lakon a...
Wayang Kulit gaya Jawa Timuran adalah sebuah seni pergelaran lakon yang mempergelarkan lakon-lakon a...
Tokoh Jaka Slewah atau Jarasandha dipilih karena menurut pengkarya terdapat keunikan yang menarik un...
Pertunjukan wayang kulit gaya Jawa Timuran yang disebut juga gaya Cekdhongan atau Cek dhong berasal ...
Setelah mengamati beberapa waktu selama kami mengabdi sebagai abdi dalem Langen Praja Pura Pakualama...
Tlutur adalah salah satu bentuk lagu, tembang, dan gending dalam karawitan. Tlutur digunaka...
Tulisan ini memaparkan bagaimana membuat sanggit Lakon Brajadenta Brajamusti yang dikemas dalam pert...
Penelitian yang dilakukan di daerah Kecamatan Ngadireja, Kabupaten Temanggung ini akan mengamati lak...
Kelahiran seorang cahaya mata sememangnya dinantikan oleh kebanyakan pasangan yang telah berkahwin. ...
Tlutur adalah salah satu bentuk lagu, tembang, dan gending dalam karawitan. Tlutur digunakan dalam p...
Lakon Jaka Slewah yang diangkat dari sebagian Lakon Sesaji Raja Suya belum lazim dipentaskan dalang ...
Berdasarkan intensitas penggunaan dalam pertunjukan wayang kulit Bali dewasa ini, para dalang lebih ...
Terbitan pustaka mengenai seni pewayangan gaya Yogyakarta saat ini dirasa masih kurang. Kalaupun ada...
Lakon wayang kulit purwa Kresna Duta yang dipentaskan oleh Ki Timbul Hadiprayitna yang dituangkan...
Gaya pakeliran yang digunakan oleh Ki Timbul Hadiprayitna dalam mementaskan lakon BJA adalah Pakelir...
Wayang Kulit gaya Jawa Timuran adalah sebuah seni pergelaran lakon yang mempergelarkan lakon-lakon a...
Wayang Kulit gaya Jawa Timuran adalah sebuah seni pergelaran lakon yang mempergelarkan lakon-lakon a...
Tokoh Jaka Slewah atau Jarasandha dipilih karena menurut pengkarya terdapat keunikan yang menarik un...
Pertunjukan wayang kulit gaya Jawa Timuran yang disebut juga gaya Cekdhongan atau Cek dhong berasal ...
Setelah mengamati beberapa waktu selama kami mengabdi sebagai abdi dalem Langen Praja Pura Pakualama...
Tlutur adalah salah satu bentuk lagu, tembang, dan gending dalam karawitan. Tlutur digunaka...
Tulisan ini memaparkan bagaimana membuat sanggit Lakon Brajadenta Brajamusti yang dikemas dalam pert...
Penelitian yang dilakukan di daerah Kecamatan Ngadireja, Kabupaten Temanggung ini akan mengamati lak...
Kelahiran seorang cahaya mata sememangnya dinantikan oleh kebanyakan pasangan yang telah berkahwin. ...
Tlutur adalah salah satu bentuk lagu, tembang, dan gending dalam karawitan. Tlutur digunakan dalam p...
Lakon Jaka Slewah yang diangkat dari sebagian Lakon Sesaji Raja Suya belum lazim dipentaskan dalang ...
Berdasarkan intensitas penggunaan dalam pertunjukan wayang kulit Bali dewasa ini, para dalang lebih ...
Terbitan pustaka mengenai seni pewayangan gaya Yogyakarta saat ini dirasa masih kurang. Kalaupun ada...
Lakon wayang kulit purwa Kresna Duta yang dipentaskan oleh Ki Timbul Hadiprayitna yang dituangkan...