Peranan Seni Sholawatan Babussalam Sebagai Media Komunikasi Di Piyungan Yogyakarta

Masalah sosial merupakan keadaan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat baik sebagian maupun seluruhnya sehingga memerlukan tindakan untuk menyelesaikannya. Hal ini juga terjadi di masyarakat Pagergunung Piyungan Bantul Yogyakarta. Upaya mengantisipasi hal tersebut beberapa tokoh masyarakat dan generasimudadiPagergunung menggunakan sarana Seni Sholawatan Babussalam sebagai media komunikasinya. Kelompok Seni Sholawatan Babussalam merupakan media komunikasi dengan kemasan seni yang diharapkan mampu memikat dan menarik perhatian warga masyarakat. Da'i dalam hal ini berperan penting sebagai ujung tombaknya. Lirik lagu yang dinyanyikan dalam sebuah pertunjukan dikupas dan dijelaskan oleh da'i yang selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang masih banyak menyimpang dari kaidah dan ajaran agama Islam. Dengan kemasan media ini mereka berhasil menarik simpati masyarakat untuk menyampaikan gagasan-gagasan baru mereka sehingga terjadi perubahan-perubahan yang antara lain: yang dulunya kepemimpinan dengan model tradisional dan otoriter, sekarang bersifat rasional, demokratis dan kologial; sistem simpan pinjam yang dulunya dengan cara bunga yang tinggi setelah adanya Seni sholawatan Babussalam berubah menjadi model bagi hasil yang diwujudkan dalam bentuk BMT (Badan Mal Wa Tamsil); perjudian yang dulu marak berkembang di masyarakat dengan adanya forum pengajian dalam wadah Seni Sholawatan Babussalam sckarang sudah tidak lagi terjadi di masyaraka