Peran komunikasi orang tua dalam membangun solidaritas remaja karang taruna di Desa Peron Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal

Peran komunikasi orang tua dengan anak remajanya di dalam keluarga, guna membentuk solidaritas di karang taruna. Karang taruna Desa Peron merupakan kelompok remaja yang dapat membentuk solidaritas antar anggotanya melalui kegiatan karang taruna. Terbentuknya solidaritas antar remaja dikarenakan faktor komunikasi dari orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peran komunikasi interpersonal orang tua dengan anak remajanya dalam memebangun solidaritas di karang taruna di Desa Peron. 2) Bagaimana faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam melakukan komunikasi interpersonal dengan anak remajanya dalam membangun solidaritas di karang taruna Desa Peron. Penelitian ini adalah dengan jenis penelitian lapangan (field research), metode penelitian kualitatif dan pendekatan menggunakan deskriptif. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perolehan sumber data dari sumber yang akurat guna mendapatkan hasil wawancara yang relevan. Sedangkan jenis data diperoleh dengan data primer berupa wawancara secara langsung dengan informan yang terlibat, yaitu orang tua di Desa Peron dan remaja karang taruna, dan jenis data sekunder diperoleh dengan cara tidak langsung berupa penelitian terdahulu, buku, jurnal dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu peran komunikasi interpersonal yang diterapkan orang tua dengan anak remajanya dapat mempengaruhi solidaritas dalam diri remaja karang taruna. Pentignya orang tua untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi yang tepat dengan anak remajanya dalam menyampaikan pesan-pesan secara interpersonal. Adapun komunikasi yang efektif dapat membentuk hubungan yang baik dengan anak remajanya. Peran orang tua dalam penyampaian pesan dilakukan dalam bentuk pesan verbal, pesan non verbal, dan pesan emosional. Kemudian faktor pendukung komunikasi interpersonal orang tua dengan anak remajanya dilakukan dengan efektivitas komunikasi, berupa sikap saling mendukung, rasa positif, empati, dukungan, dan kesetaraan dalam penyampian komunikasi. Sedangkan faktor penghambat terjadi dalam proses komunikasi, yaitu dialog yang terbatas, interaksi yang jarang dan sulitnya melakukan evaluasi dikarenakan keterbatasan waktu antara orang tua dengan anak remajanya. Keterbatasan waktu orang tua dikarenakan profesi orang tua sebagai petani yang menyita banyak waktu orang tua untuk melakukan proses interpersonal dengan anaknya