Studi pengembangan Desa Wisata Religi Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal perspektif 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas)

Penulis: Shinta Khilyatu Aulan Nisa, NIM 1901036041, Skripsi jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan judul “Studi Pengembangan Desa Wisata Religi Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Perspektif 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas)”. Sebuah desa yang memiliki potensi wisata berupa kekayaan alam, budaya, hasil buatan manusia mampu menarik daya pikat seseorang untuk berkunjung dan melakukan kegiatan wisata di daerah tersebut disebut dengan desa wisata. Desa Kalisoka menyandang status desa wisata religi yang berada dalam tahap berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi wisata religi yang ada di Desa Kalisoka sehingga bisa menjadi desa wisata religi (2) serta upaya pengembangan yang dilakukan para pengelola Desa Wisata Religi Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal perspektif 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas). Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menganalisis data penulis menggunakan teori Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata religi di Desa Kalisoka merupakan potensi yang memiliki nilai religius dan sejarah masing-masing. Potensi-potensi wisata tersebut berupa 4 makam diantaranya makam Pangeran Purbaya, makam Ki Ageng Anggawana, makam Nyai Roro Giyanti Subalaksana, makam Mbah Soka Welang serta 2 peninggalan bersejarah yakni Tuk Dandang dan Khalwat yang kerap dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. Keempat tokoh tersebut ialah tokoh ulama sekaligus berperan dalam berdirinya tlatah Tegal. Sedangkan kedua peninggalan bersejarah merupakan peninggalan dari Pangeran Purbaya. Dengan adanya potensi ini sehingga Desa Kalisoka ditetapkan oleh pemerintah daerah menjadi desa wisata religi. Desa ini melakukan upaya pengembangan desa wisata religi berdasarkan 3A (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas) dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan segala potensi wisata di Desa Kalisoka, diantaranya memiliki daya tarik berupa alam seperti hasil pertanian jambu kristal, tuk dandang, budaya meliputi seni kuntulan, seni rebana, peserta kirab pusaka Kabupaten Tegal, keterlibatan dalam event besar Hari Jadi Kabupaten Tegal, dan hasil buatan manusia seperti 4 makam pendiri Kabupaten Tegal, khalwat, Masjid Kasepuhan Purbaya. Di Desa Kalisoka juga tersedia beberapa fasilitas sebagai penunjang kegiatan wisata seperti tempat ibadah, plang potensi wisata, warung makan, mini market, toko sembako, kamar mandi serta kemudahan dalam mencapai lokasi wisata religi baik dari segi transportasi yang dapat dilalui oleh kendaraan darat dan laut, kondisi jalan desa, rute mencapai lokasi, dan kekuatan sinyal yang stabil. Pengembangan tersebut ditujukan untuk memenuhi segala kebutuhan kegiatan wisata oleh para peziarah yang berkunjung di desa ini