Hubungan antara konformitas dan fanatisme dengan agresi verbal pada penggemar K-Pop di media twitter

Agresi verbal merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan memberi rasa sakit psikologis dan menyebabkan kerugian terhadap orang lain melalui ungkapan verbal dalam kalimat atau frasa seperti mengumpat, mengancam, berdebat menyampaikan ketidaksukaan, hingga menyebar rumor atau gosip. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris adanya hubungan antara konformitas dan fanatisme dengan agresi verbal pada penggemar K-Pop di media twitter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan menggunakan skala agresi verbal, konformitas, dan fanatisme yang dianalisis dengan menggunakan teknik pearson product moment untuk uji hipotesis 1 dan 2, dan teknik multiple correlation untuk uji hipotesis 3. Adapun teknik sampling yang digunakan yaitu teknik purposive sampling, dengan jumlah subjek sebanyak 200 penggemar K-Pop yang aktif di media twitter dengan rentang usia 15-29 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara konformitas dan fanatisme dengan agresi verbal dengan nilai r=0.452 dan p=0.000, bahwa agresi verbal dapat terbentuk oleh tingkat kesetiaan individu terhadap fandom, maupun tingkat kecintaan penggemar terhadap idolanya, yaitu semakin tinggi konformitas dan fanatisme, maka akan semakin tinggi pula agresi verbal penggema